Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Perjalanan luar angkasa menghubungkan Vietnam dan Prancis dalam sains dan inovasi

Acara bincang-bincang “Intersectional Perspectives from Space” di Universitas Sains dan Teknologi Hanoi (USTH) menghadirkan kisah-kisah inspiratif dan pengalaman berharga dari para astronaut veteran Prancis.

VietnamPlusVietnamPlus25/09/2025

Sebuah acara ilmiah khusus baru-baru ini berlangsung di Universitas Sains dan Teknologi Hanoi (USTH), yang menarik perhatian banyak mahasiswa, peneliti, dan masyarakat pecinta alam semesta.

Seminar bertema “Perspektif Interseksional dari Alam Semesta: Perjalanan, Kreativitas, dan Kerja Sama antara Prancis dan Vietnam” yang diselenggarakan pada tanggal 24 September adalah tempat kisah-kisah eksplorasi ruang angkasa, kreativitas ilmiah, dan semangat kerja sama internasional saling terhubung dan menyebar dengan kuat.

Seminar ini dihadiri oleh tamu-tamu terhormat: Ibu Claudie Haigneré – astronaut wanita Prancis pertama yang terbang ke luar angkasa, dan suaminya, Bapak Jean-Pierre Haigneré – seorang pilot veteran dan astronaut Angkatan Udara Prancis. Para astronaut Prancis didampingi oleh para ilmuwan veteran dari USTH.

Penutur bahasa Prancis berbagi perjalanan mereka menjadi astronaut, pengalaman khusus mengamati Bumi dari luar angkasa, serta penerapan praktis penelitian luar angkasa dalam kehidupan.

Berbagi pengalaman dan pengalamannya dalam proyek-proyek luar angkasa, Ibu Haigneré mengatakan bahwa persiapan yang matang, kemampuan menangani situasi darurat secara mandiri, dan semangat yang teguh telah membantu para astronaut mengatasi tantangan. Saat ini, teknologi modern memang memberikan lebih banyak dukungan, tetapi tekad dan keberanian manusia tetap menjadi faktor penentu dalam menaklukkan perjalanan di luar angkasa.

Khususnya, ketika ditanya tentang sumber motivasi yang membantunya mengatasi kesulitan, Ibu Haigneré bercerita bahwa ia selalu mengingat pepatah: "Berhati-hatilah dan luangkan waktu - Ketahui cara merawat diri sendiri, luangkan waktu untuk mempersiapkan diri, berani mengambil risiko, dan atasi diri sendiri. Kegagalan memang bisa terjadi, tetapi dari situlah kita belajar banyak hal."

Selain itu, Ibu Haigneré secara khusus menekankan peran generasi muda, khususnya siswi, dalam memupuk minat terhadap sains dan berani memasuki bidang-bidang baru seperti kedirgantaraan.

phi-hanh-gia-6138.jpg
Claudie Haigneré – Astronot wanita Prancis pertama yang terbang ke luar angkasa. (Foto: Minh Hieu/Vietnam+)

Menemani istrinya dalam perjalanan menjelajahi luar angkasa, Bapak Jean-Pierre Haigneré, mantan astronaut Pusat Studi Luar Angkasa Nasional Prancis (CNES), mengatakan bahwa eksperimen di luar angkasa, menurut mantan astronaut tersebut, tidak hanya membantu dunia kedokteran lebih memahami adaptasi dan evolusi tubuh manusia, tetapi juga membuka arah baru dalam memecahkan masalah global, mulai dari perawatan kesehatan hingga pengembangan teknologi. Selain itu, data satelit memainkan peran yang semakin penting, membantu memantau kenaikan muka air laut, mengamati perubahan iklim, dan memprediksi bencana alam.

"Pada penerbangan kedua, kami melihat Afrika Selatan, melihat naiknya permukaan air laut, melihat kebakaran hutan di Amazon... Ini adalah hal-hal yang tidak bisa dilihat hanya di darat," ujarnya.

Selain itu, Bapak Haigneré menekankan bahwa hubungan kerja sama Vietnam-Prancis semakin diperkuat dan diperluas, di mana bidang kedirgantaraan telah menjadi titik terang yang menunjukkan kedalaman kerja sama ilmiah dan diplomasi strategis antara kedua negara.

vu-tru-phap1.jpg
Sejumlah besar mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Hanoi hadir dan menyimak diskusi tersebut. (Foto: Minh Hieu/Vietnam+)

Seminar ini tidak hanya menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk mengakses pengetahuan luar angkasa modern, tetapi juga membuka prospek kerja sama yang luas antara Vietnam dan Prancis dalam sains, inovasi, dan teknologi.

Berbicara di seminar tersebut, Bapak Jean Marc Lavet, Rektor Universitas Sains dan Teknologi Hanoi, menyampaikan rasa hormatnya untuk menyambut tamu-tamu terhormat dari Prancis dan Vietnam. Beliau menekankan bahwa universitas merupakan pusat ilmu pengetahuan, "jantung" sains dan teknologi, sekaligus tempat untuk mendidik generasi muda dalam mengemban misi pembangunan. Universitas Sains dan Teknologi Hanoi merupakan bukti nyata kerja sama yang efektif antara Vietnam dan Prancis di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Melalui kisah-kisah dari para astronaut dan ilmuwan, diskusi "Perspektif Interseksional dari Alam Semesta" memberikan kepercayaan diri, aspirasi, dan inspirasi kreatif bagi para peserta. Hal ini akan menjadi aset berharga bagi generasi muda Vietnam untuk terus menimba ilmu dan menjangkau dunia, bergandengan tangan membangun masa depan yang terhubung dan berkelanjutan.

(Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/hanh-trinh-vu-tru-gan-ket-viet-nam-phap-trong-khoa-hoc-va-sang-tao-post1063936.vnp


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Tersesat dalam perburuan awan di Ta Xua
Ada bukit bunga Sim ungu di langit Son La
Lentera - Hadiah Festival Pertengahan Musim Gugur untuk mengenang
Tò he – dari hadiah masa kecil hingga karya seni bernilai jutaan dolar

Dari penulis yang sama

Warisan

;

Angka

;

Bisnis

;

No videos available

Peristiwa terkini

;

Sistem Politik

;

Lokal

;

Produk

;