Penerapan rekam medis elektronik bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan rekam dan meningkatkan mutu pelayanan medis ; khususnya, informasi medis pasien tersimpan secara daring, membantu staf medis untuk mengakses dengan mudah, mendiagnosis lebih akurat, dan mengurangi tekanan kerja bagi staf medis yang bekerja di rumah sakit.

Berbicara pada upacara peresmian, Profesor Dr. Le Van Quang, Direktur Rumah Sakit K, mengatakan: Melaksanakan arahan Pemerintah, Kementerian Kesehatan dan kementerian serta lembaga lainnya, serta menyadari peran dan tugas penting dalam pelayanan kesehatan, Rumah Sakit K memberikan perhatian khusus pada isu transformasi digital di bidang profesional serta prosedur administratif. Baru-baru ini, rumah sakit telah meningkatkan seluruh sistem informasi rumah sakit dan sistem penyimpanan untuk melayani implementasi percontohan catatan medis elektronik di berbagai fasilitas. Pada saat yang sama, para pejabat dan karyawan departemen dan unit rumah sakit telah secara proaktif mengatur pekerjaan mereka dan memperbarui aplikasi kerja profesional untuk memastikan kemajuan dan siap melayani pasien ketika menerapkan sistem catatan medis elektronik.
Pada tanggal 1 April 2025, Rumah Sakit K memulai uji coba rekam medis elektronik di fasilitas 1. Kemudian, pada bulan Juni 2025, rumah sakit melanjutkan uji coba di fasilitas 2. Setelah mengevaluasi proses uji coba yang sukses, Rumah Sakit K meninjau dan secara bertahap menyelesaikan masalah yang muncul, dan pada tanggal 4 Juli 2025, rekam medis elektronik diterapkan di seluruh rumah sakit. Penerapan rekam medis elektronik untuk menggantikan rekam medis kertas membawa banyak manfaat bagi pasien dan staf medis, berkontribusi pada penghematan biaya, peningkatan produktivitas, dan kualitas pemeriksaan serta perawatan medis.

Profesor, Dr. Le Van Quang menambahkan bahwa rekam medis elektronik merupakan solusi yang berguna, membawa banyak manfaat praktis bagi masyarakat dan sektor kesehatan seperti: Rekam medis elektronik membantu menghemat banyak waktu bagi pasien, daripada harus menunggu lama di rumah sakit, pasien dapat mendaftar untuk membuat janji temu secara online melalui telepon atau aplikasi seluler.
Selanjutnya, manajemen informasi juga menjadi lebih efektif karena semua catatan pasien disimpan secara sinkron, membantu dokter dengan mudah mengakses dan melacak pemeriksaan medis serta riwayat perawatan, sehingga membuat diagnosis yang lebih akurat; membantu mengurangi biaya ketika tidak perlu mencetak catatan, kertas, dan film.
Selain itu, rekam medis elektronik juga memungkinkan data dihubungkan antar fasilitas medis, sehingga pasien tidak perlu mengulang tes yang ada. Khususnya, rekam medis elektronik juga meningkatkan transparansi dalam pengelolaan asuransi kesehatan, sehingga mengurangi prosedur administratif yang rumit.

Menurut Kementerian Kesehatan, rekam medis adalah kumpulan data antara lain data pribadi, hasil pemeriksaan medis, hasil paraklinis, hasil uji fungsional, diagnosis, pengobatan, perawatan, dan keterangan lain yang relevan selama proses pengobatan pasien di suatu fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis.
Penyelenggaraan dan pemutakhiran rekam medis elektronik pasien pada fasilitas pemeriksaan dan pengobatan kesehatan wajib menjamin tersedianya informasi yang lengkap sebagaimana dimaksud dalam Bab X Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 32/2023/TT-BYT yang memuat beberapa pasal dalam Undang-Undang tentang Pemeriksaan dan Pengobatan Kesehatan Tahun 2023.
Khususnya, Kementerian Kesehatan mewajibkan fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis yang memiliki izin beroperasi sebagai rumah sakit untuk menerapkan rekam medis elektronik paling lambat tanggal 30 September 2025.
Bagi fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis lainnya dengan pasien rawat inap, rawat jalan, dan rawat jalan, terapkan rekam medis elektronik, yang harus diselesaikan paling lambat tanggal 31 Desember 2026.
Sumber: https://nhandan.vn/ho-so-benh-an-dien-tu-gop-phan-tiet-kiem-chi-phi-va-nang-cao-chat-luong-kham-chua-benh-post901992.html






Komentar (0)