Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Lentera bunga sebagai ungkapan rasa syukur dan rekaman sejarah pada tanggal 2 September

Peristiwa ini bukan hanya sekadar kegiatan budaya, melainkan juga ritual sakral, tempat mengenang kembali kisah heroik dan tragis bangsa, agar setiap peserta dapat menghayatinya sepenuhnya dengan rasa syukur tak terhingga.

VietnamPlusVietnamPlus03/09/2025

Pada malam tanggal 2 September, acara penuh makna "Upacara Penghormatan kepada Para Martir Heroik" dan pemutaran film "Hujan Merah" berlangsung di Mega Cinema Ly Chi Thang, Kota Ho Chi Minh . Acara ini bukan hanya kegiatan budaya, tetapi juga ritual sakral, di mana masa lalu bangsa yang heroik dan tragis dikreasikan kembali, sehingga setiap peserta dapat hidup sepenuhnya dengan rasa syukur yang tak terhingga.

Sebuah upacara yang indah dan mengharukan digelar sebelum pemutaran film. Lentera teratai dibagikan kepada setiap hadirin. Cahaya hangat dari lilin-lilin kecil di lentera teratai seakan menerangi rasa hormat akan perjalanan mengenang dan bersyukur.

Juga dalam suasana sakral musim bakti anak Vu Lan yang dipadukan dengan Hari Nasional 2 September, upacara lampion bunga sebagai tanda terima kasih merupakan ikatan emosional, yang mengingatkan akan makna pengorbanan.

z6970453806656-e3d36892097bc6b2c81be093a31779aa.jpg

Yang Mulia Thich Minh An - Anggota Dewan Eksekutif, Wakil Kepala Kantor 2 Komite Sentral Sangha Buddha Vietnam menyampaikan pidato pembukaan acara. (Foto: Khanh Ly/Vietnam+)

Yang Mulia Thich Minh An, perwakilan Panitia Penyelenggara, menyampaikan pidato pembukaan yang mendalam, menekankan perpaduan antara moralitas bangsa "mengingat sumber air" dan semangat Buddhis "bersyukur dan membalas budi". "Vu Lan adalah musim bakti kepada orang tua. Di saat yang sama, ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengenang jasa para leluhur dan para martir yang heroik."

Pesannya tersampaikan dengan jelas: Menyalakan lentera berarti menyalakan rasa syukur, menghubungkan masa kini dengan masa lalu, sehingga setiap orang dapat hidup layak atas pengorbanan besar itu.

Upacara Lentera Rasa Syukur dilaksanakan dalam waktu yang singkat dengan ratusan lilin di dalam lentera yang diangkat tinggi, menyatukan hati semua orang dalam satu irama, untuk mengenang, menunjukkan rasa syukur dan mendoakan arwah para martir heroik agar terlahir kembali di Tanah Suci.

Momen itu hening namun mengharukan, di mana setiap lilin menjadi sebuah janji, sebuah rasa syukur yang tak terucap. Di akhir upacara, film "Red Rain" – sebuah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya penulis Chu Lai – resmi diputar.

Penonton akan menyaksikan sebuah karya yang menciptakan kembali sejarah, menggambarkan pengorbanan banyak generasi ayah dan saudara agar kita dapat meraih kemerdekaan dan kebebasan yang kita miliki saat ini." Film ini, dengan cuplikan orang dalam, menceritakan kisah pertempuran sengit di Benteng Quang Tri pada tahun 1972.

z6970455573904-2d20c2310571768dd4a37defb5b1edfc.jpg

Film "Red Rain" – sebuah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya penulis Chu Lai – mengisahkan pertempuran sengit di Benteng Quang Tri pada tahun 1972. (Foto: Khanh Ly/Vietnam+)

Film berdurasi 90 menit ini bukan sekadar hiburan. Film ini merupakan perjalanan kembali ke masa lalu, menyaksikan keberanian, ketangguhan, dan pengorbanan tak terbatas para prajurit muda. Menonton "Red Rain" di ruang sakral dan penuh syukur itu, setiap penonton merasa seperti ikut merasakan, merasakan, dan menghayati, rasa sakit sekaligus kebanggaan masa perang.

Film ini menjadi penghormatan yang paling nyata dan autentik, langsung menyentuh hati penonton. Acara ini menciptakan ruang sakral yang langka, di mana setiap peserta memiliki waktu hening untuk mengenang sejarah, memupuk kebanggaan nasional, dan rasa tanggung jawab pribadi dalam upaya membangun dan melindungi negara saat ini. Itulah cara kita untuk "melanjutkan kisah perdamaian " dengan cara yang bermartabat.


(Vietnam+)


Sumber: https://www.vietnamplus.vn/hoa-dang-tri-an-va-nhung-thuoc-phim-lich-su-ngay-29-post1059528.vnp


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Musim gugur yang lembut di Hanoi melalui setiap jalan kecil
Angin dingin 'menyentuh jalanan', warga Hanoi saling mengundang untuk saling menyapa di awal musim
Ungu Tam Coc – Lukisan ajaib di jantung Ninh Binh
Sawah terasering yang sangat indah di lembah Luc Hon

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

MENENGOK KEMBALI PERJALANAN KONEKSI BUDAYA - FESTIVAL BUDAYA DUNIA DI HANOI 2025

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk