Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 waktu setempat di sebuah pabrik milik produsen baterai Aricell di Hwaseong, selatan Seoul. Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api sekitar pukul 15.10, lebih dari empat jam setelah dimulai, dan memasuki pabrik untuk mencari korban.
Petugas darurat membawa jenazah korban tewas dalam kebakaran mematikan di pabrik baterai lithium milik produsen baterai Korea Selatan, Aricell, di Hwaseong, Korea Selatan, 24 Juni. Foto: Reuters
Kebakaran terjadi setelah serangkaian baterai meledak di dalam gudang yang berisi sekitar 35.000 baterai, kata Kim Jin-young, seorang pejabat pemadam kebakaran setempat.
Petugas pemadam kebakaran mengatakan mereka telah menemukan sekitar 20 jenazah di lokasi kebakaran. Mereka diyakini termasuk di antara 23 orang yang hilang dalam kebakaran tersebut, di tengah kekhawatiran jumlah korban tewas dapat bertambah.
Sebelumnya, rekaman TV menunjukkan ledakan kecil terus menerus terjadi disertai percikan api di gedung beton bertulang tiga lantai dengan total luas lantai sekitar 2.300 meter persegi.
Petugas pemadam kebakaran dikatakan mengalami kesulitan memadamkan api sepenuhnya karena baterai lithium yang terbakar sulit diatasi menggunakan metode pemadaman kebakaran konvensional.
Dinas Pemadam Kebakaran Hwaseong mengatakan api menyebar dengan cepat karena sel-sel baterai di dalamnya berulang kali meledak, sehingga menyulitkan tim penyelamat untuk menjangkaunya. Setidaknya 35.000 baterai diperkirakan berada di dalam pabrik.
Pemerintah Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat pada sore hari untuk membahas langkah-langkah guna meminimalkan korban jiwa akibat bencana.
Pada pertemuan tersebut, Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Lee Sang-min meminta semua instansi pemerintah terkait dan pemerintah daerah untuk mengerahkan semua sumber daya dan tenaga yang ada untuk memadamkan api dan menyelamatkan korban selamat.
Ngoc Anh (menurut Yonhap, Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/hoa-hoan-tai-nha-may-pin-han-quoc-tim-thay-20-thi-the-post300554.html






Komentar (0)