Mulai 1 Oktober 2025, 13 maskapai penerbangan internasional termasuk Emirates, Singapore Airlines, EVA Air, Thai Airways, AirAsia, Air Busan, China Airlines, Korean Air, Cathay Pacific, Hong Kong Airlines, Tigerair, Starlux dan Asiana Airlines mengeluarkan larangan penggunaan baterai cadangan lithium di pesawat untuk perangkat elektronik pribadi seperti telepon, laptop, tablet...
Dari jumlah tersebut, empat maskapai, termasuk Singapore Airlines, Thai Airways, AirAsia, dan Cathay Pacific, mengoperasikan penerbangan ke dan dari Vietnam. Ini berarti penumpang Vietnam yang rutin terbang internasional atau transit di pusat penerbangan regional akan terdampak langsung oleh peraturan baru ini.

Banyak maskapai penerbangan melarang penumpang menggunakan power bank di dalam pesawat. (Foto: VOV)
Sebelumnya, pada Februari 2025, Vietnam Airlines juga mengumumkan keputusan untuk melarang penggunaan baterai cadangan litium di semua penerbangan VAG, termasuk Vietnam Airlines, Pacific Airlines, dan Vasco. Keputusan pelarangan penggunaan baterai cadangan litium ini dibuat oleh Vietnam Airlines untuk memastikan keselamatan maksimal bagi penumpang dan awak.
Vietnam Airlines juga melengkapi peralatan khusus seperti sarung tangan berinsulasi panas dan tas khusus antiapi dan antiasap di dalam pesawat untuk merespons jika terjadi insiden terkait baterai lithium.

Sarung tangan berinsulasi dan tas tahan api tersedia di penerbangan Vietnam Airlines. (Foto: VOV)
Vietjet Air juga mengharuskan penumpang untuk tidak mengisi daya power bank dalam bentuk apa pun, atau menggunakan power bank untuk mengisi daya perangkat pribadi selama penerbangan.
Para pakar penerbangan menegaskan bahwa peraturan ini tidak melarang membawa baterai cadangan, tetapi melarang penggunaannya selama penerbangan. Penumpang tetap diperbolehkan membawa baterai standar, asalkan diletakkan di tempat yang mudah terlihat dan terpisah dari bagasi kabin. Pihak berwenang menyarankan untuk memeriksa peraturan masing-masing maskapai dengan saksama sebelum keberangkatan agar tidak ditolak.
Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), baterai litium dianggap sebagai barang berisiko tinggi karena dapat menghasilkan panas, korsleting, atau meledak jika rusak. Baru-baru ini, banyak maskapai penerbangan mencatat insiden baterai cadangan yang mengeluarkan asap, menyebabkan kebakaran di kabin, dan memaksa pesawat melakukan pendaratan darurat.
Sumber: https://vtcnews.vn/quy-dinh-khat-khe-voi-sac-du-phong-pin-lithium-khi-di-may-bay-ar971053.html
Komentar (0)