Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Seniman Dang Thanh Huyen: 'Menggambar potret orang-orang terkasih adalah perjalanan menghadapi kenangan'

(CLO) Pameran tunggal "Where Time Slows Down" karya seniman Dang Thanh Huyen berlangsung di Museum Seni Rupa Vietnam dari 22 hingga 29 Maret 2025. Dengan lebih dari 50 lukisan cat minyak dan lukisan sutra, pameran ini tidak hanya menandai perjalanan artistik sang seniman, tetapi juga membuka ruang untuk menghubungkan kenangan dan emosi.

Công LuậnCông Luận23/03/2025

Tanda-tanda kedewasaan dalam seni

Dua puluh tahun melukis, Dang Thanh Huyen telah membentuk gayanya sendiri—kombinasi realisme dan impresionisme, yang menekankan jati diri dan emosi. Dari seorang gadis kecil yang memegang kuas di usia 5 tahun, hingga menjadi pelukis ternama di kancah seni rupa Vietnam, perjalanan Dang Thanh Huyen menjadi bukti kegigihannya dalam mengejar hasrat.

Lahir pada tahun 1986 di Hanoi dalam sebuah keluarga tanpa tradisi artistik, ia lulus dari Universitas Seni Rupa Industri pada tahun 2008, dan melanjutkan gelar Masternya di Universitas Seni Rupa Vietnam pada tahun 2014. Melalui pameran seperti Huong sac Ha Thanh, Nhip thoi gian, Be ve giac mo, Dang Thanh Huyen secara bertahap meneguhkan posisinya di komunitas seni lukis.

Seniman melukis potret orang yang dicintai dalam perjalanan menghadapi kenangan, gambar 1

Pelukis Dang Thanh Huyen. Foto: Vov

Kali ini, dengan Where Time Slows Down, sang seniman membawa pemirsa ke dalam ruang tempat warna dan garis menjadi benang penghubung kenangan, membantu kita melambat di tengah kehidupan yang sibuk.

Puncak pameran ini adalah serangkaian potret orang-orang terkasih – sebuah tantangan yang tidak semua seniman pilih. Melukis wajah orang asing memang memberikan kebebasan untuk merasa, tetapi ketika menciptakan kembali sosok orang terkasih, setiap sapuan kuas membawa tanggung jawab: bagaimana caranya mempertahankan semangat dan emosi tanpa terjebak dalam realisme mekanis?

"Saat menggambar orang asing, kita hanya perlu menangkap perilaku umumnya. Namun, dengan orang terkasih, setiap garis dikaitkan dengan kenangan, emosi, dan pemahaman yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Hal itu menjadi tekanan tersendiri – karena hanya dengan sedikit perubahan, potret tersebut dapat memiliki nuansa yang berbeda. Namun, tantangan itulah yang membuat saya lebih menghargai setiap karya, karena setiap lukisan bukan hanya kisah saya, tetapi juga bagian dari kenangan orang-orang yang paling saya cintai," ungkap Dang Thanh Huyen.

Dalam pameran ini, pengunjung tak hanya melihat teknik melukis Huyen, tetapi juga merasakan beragam emosi dalam setiap karyanya. Karya-karya ini bukan sekadar lukisan biasa, melainkan potongan-potongan kenangan, momen-momen yang terabadikan di atas kanvas.

Seni bukan untuk dijual, tapi untuk menyentuh emosi

Meskipun banyak orang mengoleksi lukisannya, Dang Thanh Huyen tidak menganggap komersialisme sebagai tujuan utamanya. Ia percaya bahwa melukis adalah cara bercerita, cara berbagi, alih-alih sebuah produk untuk dijual.

"Saya tidak menyangkal bahwa lukisan itu dikoleksi, tetapi bagi saya, pameran adalah untuk berbagi, untuk menghubungkan emosi. Jika seseorang membawa pulang sebuah lukisan karena merasa selaras dengannya, itu sangat berharga. Tetapi jika Anda hanya melukis untuk dijual, lukisan itu akan kehilangan jiwanya," kata sang seniman.

Seniman melukis potret orang yang dicintai dalam perjalanan menghadapi kenangan, gambar 2

Lukisan oleh seniman Dang Thanh Huyen. Foto: Vov

Saat ini, Dang Thanh Huyen tinggal di Nha Trang bersama suaminya, pengusaha Dang Bao Hieu, dan tiga anaknya. Tak hanya seorang seniman, ia juga pendiri merek syal sutra artistik, tempat bertemunya kerajinan tangan tradisional, lukisan, dan nilai-nilai material.

Sibuk sebagai seorang ibu, seniman, dan pebisnis, ia mengakui bahwa tidak selalu mungkin untuk menyeimbangkan segalanya. "Ada hari-hari ketika saya melakukan segalanya dengan baik, di hari-hari lain saya merasa canggung. Tapi yang penting adalah saya tetap bahagia saat melukis, saat bersama keluarga, dan saat saya cukup sadar untuk menjalankan bisnis."

Setelah "Where Time Slows Down", Dang Thanh Huyen melanjutkan proyek baru, termasuk rencana membangun ruang seni pribadi - tempat yang menghubungkan seniman, pecinta seni, dan masyarakat.

"Setiap pameran bukan sekadar acara, melainkan sebuah perjalanan. Saya tidak mencari kesempurnaan, saya hanya ingin menjadi diri sendiri – seseorang yang hidup untuk seni dan hal-hal yang saya cintai," tegas sang seniman.

Fotovoltaik


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Rekonstruksi Festival Pertengahan Musim Gugur Dinasti Ly di Benteng Kekaisaran Thang Long
Turis Barat senang membeli mainan Festival Pertengahan Musim Gugur di Jalan Hang Ma untuk diberikan kepada anak dan cucu mereka.
Jalan Hang Ma penuh dengan warna-warna pertengahan musim gugur, anak-anak muda antusias datang tanpa henti
Pesan sejarah: balok kayu Pagoda Vinh Nghiem - warisan dokumenter kemanusiaan

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk