Tentara Israel melancarkan serangan udara terhadap sasaran di Suriah, sebagai balasan atas serangan UAV terhadap sebuah sekolah di kota selatan Eilat.
"Pemerintah Suriah bertanggung jawab penuh atas setiap serangan yang dilakukan dari wilayahnya. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menanggapi dengan tegas setiap upaya untuk membahayakan wilayah Negara Israel," IDF mengumumkan pada 10 November.
IDF mengatakan pasukannya melancarkan serangan udara terhadap sasaran di Suriah sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap sebuah sekolah di Eilat, kota paling selatan Israel.
Namun, IDF tidak menyebutkan asal UAV tersebut, siapa yang berada di balik serangan tersebut, dan target mana di Suriah yang diserang oleh Angkatan Udara Israel. Eilat berjarak lebih dari 400 km dari Suriah.
Lokasi serangan UAV di sebuah sekolah di kota Eilat, Israel pada 9 November. Foto: ToI
Para pejabat Israel mengatakan pada 9 November bahwa sebuah pesawat tanpa awak (drone) jatuh ke sebuah sekolah di Eilat, menyebabkan beberapa kerusakan kecil tetapi tidak ada korban jiwa. Pejabat dewan setempat mengatakan sekitar 40 siswa berada di ruang bawah tanah sekolah ketika fasilitas tersebut diserang.
Israel Selatan baru-baru ini mengalami sejumlah serangan pesawat tak berawak dan rudal seiring meningkatnya kampanye militer IDF melawan Hamas di Jalur Gaza. Eilat adalah gerbang perdagangan utama Israel melalui Laut Merah. Angkatan Laut Israel baru-baru ini mengirimkan kapal perang tambahan ke wilayah tersebut untuk memperkuat pertahanannya. Angkatan Laut AS juga telah meningkatkan kehadirannya secara signifikan di wilayah tersebut.
Selama dekade terakhir, IDF telah melakukan ratusan serangan udara di wilayah Suriah, termasuk posisi tentara Suriah, unit Hizbullah, dan kelompok bersenjata yang didukung Iran.
Israel jarang membuat informasi publik tentang serangan udara yang menargetkan Suriah, tetapi telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak mengizinkan pasukan Iran hadir di negara tetangganya.
Lokasi kota Eilat, Israel. Grafik: Google
Nguyen Tien (Menurut Times of Israel, Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)