
Dalam konteks tersebut, Rencana No. 02-KH/BCĐTW dari Komite Pengarah Pusat Sains, Teknologi, Inovasi, dan Transformasi Digital, yang diterbitkan pada awal 2025, telah menciptakan titik balik yang strategis. Bukan sekadar dokumen administratif, Rencana 02 ini merepresentasikan visi politik -teknologi yang berani: menjadikan data sebagai pusat, menggunakan kecerdasan buatan sebagai alat untuk memandu proses restrukturisasi aparatur administrasi negara.
Dari manajemen dokumen hingga manajemen data dan AI
Selama beberapa dekade, manajemen administrasi Vietnam didasarkan pada prinsip penanganan dokumen kertas, proses bertingkat, dan rantai persetujuan yang panjang. Setiap langkah menambah lapisan dokumen, setiap tingkat menambah lapisan waktu tunggu. Pendekatan ini tidak hanya membuang-buang waktu dan sumber daya, tetapi juga membuat proses manajemen pasif, sehingga sulit untuk bereaksi cepat terhadap perubahan nyata.
Rencana 02 telah menetapkan pola pikir yang benar-benar baru: "Mendorong transformasi digital yang saling terhubung, sinkron, cepat, efisien, dan berpusat pada data". Dari sini, teknologi tidak lagi menjadi bagian pelengkap, melainkan menjadi tulang punggung sistem administrasi publik.
Khususnya, untuk pertama kalinya, "kecerdasan buatan, data besar, asisten virtual, dan drone" dimasukkan ke dalam kelompok teknologi kunci yang melayani arahan dan administrasi para pemimpin di semua tingkatan. "Penamaan" teknologi-teknologi ini dalam rencana tingkat pusat bukan sekadar formalitas. Ini merupakan penegasan bahwa AI, khususnya AI Generatif, akan memainkan peran sentral dalam proses modernisasi sistem administrasi Vietnam.
AI Gen dan Asisten Virtual – inti dari restrukturisasi cara kita bekerja
Jika sebelumnya digitalisasi hanya terbatas pada konversi dokumen kertas menjadi berkas elektronik, kini dengan Gen AI, seluruh proses "diprogram ulang" dari akarnya. Setiap kader dan pegawai negeri sipil dalam waktu dekat dapat didukung oleh Asisten AI Pribadi "rekan digital" yang siap menangani sebagian besar tugas administratif yang repetitif.
Sistem ini dapat: Menyusun dokumen resmi, pengajuan, dan laporan secara otomatis berdasarkan data dan templat standar yang tersedia; Merangkum dokumen hukum setebal puluhan halaman dalam hitungan detik; Pencarian cerdas: Cukup "tanyakan" tentang klausul, keputusan, atau peraturan, sistem akan memberikan jawaban yang benar disertai kutipan; Mengelola pekerjaan pribadi: Mengingatkan jadwal rapat, memprioritaskan, dan menyarankan cara koordinasi antar departemen.
Seorang spesialis yang dulu menghabiskan waktu berjam-jam meneliti dasar hukum sebuah Proposal kini hanya membutuhkan beberapa detik dengan satu perintah sederhana. Penyusunan konten telah bergeser dari mengetik menjadi mengoordinasikan ide. Berdasarkan model percontohan, waktu pemrosesan dapat dipersingkat hingga 70–80%, sementara kualitas dan konsistensi meningkat secara signifikan.
Pada tingkat sistem, Gen AI dapat berperan sebagai "otak analitis" bagi lembaga-lembaga negara: Membaca, memahami, mengklasifikasikan, dan merutekan dokumen kepada orang yang tepat; mensintesis data dari berbagai sumber, seperti laporan dari unit-unit, statistik sosial -ekonomi, informasi dari pers, dan umpan balik masyarakat untuk membangun laporan analisis multidimensi, meramalkan tren, dan memperingatkan risiko dini. Berkat hal ini, proses manajemen bergeser dari "pemrosesan pasif" menjadi "pengambilan keputusan aktif". Para pemimpin di semua tingkatan dapat mengakses data visual agregat yang diproses secara instan dan didukung oleh model-model peramalan, alih-alih hanya mengandalkan laporan mingguan atau bulanan.
Bukan menggantikan orang, tapi memberdayakan orang
Poin terpenting dalam filosofi Rencana 02 adalah pendekatan humanisnya: AI tidak menggantikan pegawai negeri, melainkan memberdayakan mereka. Ketika terbebas dari tugas-tugas administratif yang berulang, orang-orang akan memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk tugas-tugas strategis, kreatif, dan pengabdian masyarakat.
AI tidak hanya mempercepat sistem, tetapi juga lebih cerdas dan transparan. Inilah fondasi untuk bergerak menuju model Pemerintahan AI, tahap yang lebih tinggi dalam pengembangan pemerintahan digital, di mana data, teknologi, dan manusia berpadu untuk menciptakan pemerintahan yang efektif, jujur, dan melayani rakyat.
Ketika Gen AI menjadi "mesin" reformasi administrasi, dan ketika setiap pegawai negeri sipil dapat memiliki "asisten digital" mereka sendiri, administrasi publik Vietnam memiliki kesempatan untuk memasuki era operasi yang benar-benar baru: cepat - akurat - transparan - berpusat pada orang.
Oleh karena itu, Rencana 02-KH/BCĐTW bukan sekadar dokumen arahan, tetapi juga manifesto untuk periode pemerintahan baru, di mana kecerdasan buatan tidak hanya ada di laboratorium, tetapi hadir dalam setiap keputusan dan setiap proses pemerintahan nasional.
Sumber: https://mst.gov.vn/ke-hoach-02-kh-bcdtw-cu-hich-mo-duong-cho-gen-ai-va-tro-ly-ao-trong-cai-cach-bo-may-hanh-chinh-nha-nuoc-197251026085222348.htm






Komentar (0)