Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Kerry Nguyen-Long dan hasratnya untuk meneliti budaya Vietnam

Báo Sài Gòn Giải phóngBáo Sài Gòn Giải phóng16/03/2024

[iklan_1]

Cinta Kerry Nguyen-Long yang mendalam kepada pasangannya memotivasinya untuk mempelajari budaya Vietnam. Ia tak hanya mengubah namanya menjadi nama belakang suaminya, tetapi juga aktif memperkenalkan seni Vietnam ke dunia .

Sebagai seorang akademisi berpengalaman luas, pada tahun 2023, Kerry Nguyen-Long meluncurkan buku terbarunya berjudul Seni Visual Vietnam dalam Sejarah Agama & Budaya . Menurut SBS, Lady Borton—seorang penulis, sejarawan, dan penerjemah Amerika yang akrab dengan masyarakat Vietnam—berkomentar: "Luar biasa! Berkat Kerry Nguyen-Long, buku ini menjadi museum sejarah seni Vietnam selama 3.000 tahun yang dirangkum dalam sebuah buku."

Lahir di Tasmania (Australia), kesempatan Ibu Kerry untuk berkarier di bidang seni datang ketika ia masuk Universitas Tasmania, tempat ia mempelajari peradaban kuno dan sastra Inggris. Di tahun-tahun itulah ia bertemu dengan Bapak Nguyen Kim Long, seorang mahasiswa dari Vietnam dan calon suaminya.

q8b-9147.jpg
Kerry Nguyen-Long dan suaminya. Foto: SBS

Seni visual merupakan salah satu istilah terkini yang mulai marak digunakan di dunia dengan konten yang mencakup berbagai bidang seni, mulai dari bidang seni rupa tradisional seperti seni lukis, seni patung, seni kriya, hingga berbagai aspek seni dekoratif dan terapan modern seperti fotografi, animasi, film, desain, arsitektur... Bidang ini pun perlahan-lahan semakin menegaskan pentingnya dan dianggap sebagai salah satu fondasi utama industri budaya dan kreatif.

Pertemuan tak terduga itu menandai awal hubungan mendalam Kerry Nguyen-Long dengan Vietnam. Pada bulan September 1975, sebuah tonggak penting dalam kehidupan Kerry Nguyen-Long adalah ketika ia dan suaminya, beserta keempat anak mereka yang masih kecil, pindah ke Filipina, tempat mereka tinggal selama dua dekade berikutnya. Sebagai anggota Asosiasi Keramik Oriental Filipina, ia mendalami penelitian keramik Vietnam yang diekspor ke Filipina selama abad ke-14 dan ke-15. Bekerja sebagai pemandu wisata di Museum Ayala di Makati (Filipina) semakin memperkaya pengetahuan Kerry Nguyen-Long tentang seni dan budaya Asia Tenggara.

Pada tahun 1986, Kerry Nguyen-Long kembali ke Vietnam bersama keluarganya, mempererat hubungannya dengan para pakar seni lokal. Ia menyumbangkan esai pendek untuk buku Bat Trang Ceramics of the 14th-19th Centuries dan, beberapa tahun kemudian, ikut menulis Vietnamese Blue and White Ceramics . Suaminya berperan penting dalam menerjemahkan buku-buku dwibahasa ini, yang memperkaya penelitian Kerry Nguyen-Long.

Pada awal 1990-an, Kerry Nguyen-Long kembali ke Vietnam untuk melanjutkan studi bahasa, sebuah bukti dedikasinya dalam memahami budaya yang telah ia cintai. Perspektifnya yang unik tentang seni visual tak hanya terbatas pada museum dan keramik. Ketertarikan ibu Kerry Nguyen-Long pada seni memicu kecintaannya pada berkebun. Pada tahun 2018, kecintaan Kerry Nguyen-Long terhadap berkebun dimuat dalam sebuah artikel berjudul "Keramik Vietnam dalam Budaya Taman", yang diterbitkan di jurnal internasional Arts of Asia.

Pada akhir tahun 2023, di salah satu galeri seni terbesar di Australia, Galeri Seni Wollongong, sebuah pameran luar biasa terkait keramik Vietnam berlangsung. Patung keramik bernama Kogabiano ini dibuat oleh Mai Nguyen-Long, putri dari cendekiawan Kerry Nguyen-Long.

Menurut banyak pakar, hal yang istimewa dalam pameran Mai Nguyen-Long ini adalah ia untuk pertama kalinya memadukan patung-patungnya dengan artefak yang telah dikoleksinya seperti penggaris yang dibuat pamannya dari cangkang pesawat tempur, bendera-bendera festival yang telah pudar (bendera lima warna)...

Mai Nguyen-Long meraih gelar Sarjana Seni Rupa/Studi Asia dari Australian National University (1991) dan Diploma Pascasarjana Studi Museum dari University of Sydney (1993). Pada tahun 1994, ia mempelajari Sejarah Seni dan Menggambar Vietnam di Vietnam University of Fine Arts ( Hanoi ). Pada tahun 1997, ia meraih gelar Magister Seni Rupa dalam Seni Visual dari Queensland College of Art, Griffith University. Pada tahun 2017, ia menerima Beasiswa RTP dari Pemerintah Australia untuk meraih gelar Doktor dalam Seni Kreatif di University of Wollongong.

JERMAN


[iklan_2]
Sumber

Topik: gairah

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

21 putaran tembakan meriam, membuka parade Hari Nasional pada tanggal 2 September
10 helikopter mengibarkan bendera Partai dan bendera nasional di atas Lapangan Ba ​​Dinh.
Kapal selam dan fregat rudal yang megah memamerkan kekuatan mereka dalam parade di laut
Lapangan Ba ​​Dinh menyala sebelum dimulainya acara A80

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk