Karena kangen dengan rasa kopi Vietnam yang kaya dan gurih, banyak wisatawan mancanegara yang ingin mempelajari resep membuatnya sendiri saat pulang kampung.
Di ruang yang nyaman, para tamu diberikan celemek dan diperkenalkan dengan peralatan yang akan digunakan dalam pelajaran ini. Di setiap nampan bambu terdapat penyaring kopi, teko kecil dengan penyaring kain, dan cangkir kaca kuno. Para siswa mendengarkan instruksi instruktur dengan saksama.
Pak Phuong (31 tahun, Kelurahan Khanh Hoi) mengatakan ia menyeduh kopi di rumah setiap hari, tetapi aromanya kurang sedap. Setelah mengikuti kelas, ia baru mengetahui rahasianya terletak pada langkah menyeduh kopi selama 1 menit sebelum menuangkan air mendidih, sebuah tindakan kecil yang berdampak besar.

Kopi saring dan peralatan pembuat kopi saring dipajang di atas nampan bambu.
FOTO: Kontributor
Instrukturnya adalah Bapak Nguyen Dinh Le Hoa, pendiri Kelas Memasak MOM. Beliau mengatakan bahwa kopi bukan sekadar minuman, melainkan bagian dari budaya Vietnam. Dalam lokakarya ini, beliau memilih untuk memperkenalkan kopi telur ala Hanoi dan kopi saring ala Saigon sebagai dua gaya yang paling umum.
Kopi telur utara menggunakan 85-90% robusta untuk menciptakan rasa yang kuat dan kaya kafein. Lapisan krim telur dikocok dari kuning telur, gula, madu, dan sedikit garam untuk menyeimbangkan kelembutan dan kekentalan, lalu dituang perlahan. Orang selatan cenderung lebih menyukai susu, dengan rasa kopi yang lebih ringan, biasanya dicampur dengan rasio 50-50.

Para wisatawan dengan penuh perhatian mempraktikkan setiap langkah pembuatan kopi
FOTO: Kontributor
Untuk kopi saring, Pak Hoa menggunakan biji kopi sangrai yang digiling kasar, diseduh dalam saringan kain, dan dididihkan di atas panci super kecil untuk menciptakan rasa yang lembut dan halus. Setiap siswa menimbang 20 gram kopi, mengekstraknya selama waktu yang tepat, lalu menyeduh secangkir kopi saring dengan gaya Saigon kuno.
Brian Letwin (41 tahun, Amerika) telah tinggal di Vietnam selama 10 tahun karena ia mencintai budaya lokal. Ia bercerita bahwa ia dulu bertanya-tanya bagaimana orang Vietnam bisa "mencampur telur mentah ke dalam kopi tanpa berbau amis". Ketika ia sendiri yang mengocok telur, menaburkan bubuk kakao, dan menuangkan saus telur ke atas kopi saring, ia terus berseru kaget.

Brian Letwin (41 tahun, Amerika) menikmati membuat secangkir kopi telur Vietnam standar.
FOTO: Kontributor
Sementara itu, Emma Richardson (28 tahun, Inggris), yang pertama kali ke Vietnam, mengatakan ia mencoba kopi telur di Hanoi, tetapi "tidak percaya ia bisa membuatnya sendiri." Setelah kelas, Emma tertawa terbahak-bahak: "Sekarang saya mengerti mengapa orang Vietnam begitu bangga dengan kopi. Saya akan membuatkan ini untuk orang tua saya ketika saya kembali ke London." Luca Marenzi (35 tahun, Italia), seorang barista amatir, sangat menikmati membuat kopi saring: "Di Milan, saya hanya membuat espresso dan cappuccino. Kopi saring lebih seperti ritual, perlahan, sabar... dan saya suka itu."

Selain belajar cara membuat kopi, tamu asing juga suka belajar cara membuat hidangan Vietnam seperti banh xeo, pho, daging sapi panggang dalam daun sirih...
FOTO: Kontributor
Setelah sekitar 45 menit kelas, para tamu menikmati dua cangkir kopi buatan sendiri bersama sarapan khas berupa roti dan ketan hijau. Pak Hoa menjelaskan bahwa orang Selatan terbiasa dengan roti, orang Utara makan ketan; secangkir kopi telur dan semangkuk ketan hijau di musim gugur adalah hidangan yang "sempurna". Ketan hijau yang ia masak terbuat dari bahan-bahan khas Utara, dan rotinya berasal dari toko roti di Jalan Tran Quang Khai, yang hanya menggunakan ragi selama 48 jam, tanpa mengocok adonan, sehingga menghasilkan roti yang padat dan harum.

Sarapan khas Vietnam berupa nasi ketan, roti, dan flan disajikan setelah kelas membuat kopi.
FOTO: LE NAM
Selama 3 tahun terakhir, Kelas Memasak MOM telah menyambut sekitar 30.000 pengunjung, sebagian besar dari AS, Eropa, dan Kanada... menjadikannya salah satu kelas memasak paling terkenal bagi orang asing di Kota Ho Chi Minh. "Kopi memang bukan produk utama, tetapi setelah mempelajari banh xeo, pho, bo la lot... semua pengunjung ingin belajar cara membuat kopi Vietnam," ujar Bapak Hoa.

Banyak orang sangat menyukai rasa kopi Vietnam yang kaya dan berlemak sehingga mereka bertekad untuk mempelajari resep untuk membawa kembali rasa ini ke rumah.
FOTO: LE NAM
Biaya kelas membuat kopi adalah 15 dolar AS (sekitar 400.000 VND), termasuk instruksi, bahan-bahan, peralatan, dan dua cangkir kopi (telur, es susu), beserta roti dan nasi ketan untuk dinikmati para tamu. Para tamu yang ingin belajar lebih mendalam secara langsung akan membayar sekitar 50-60 dolar AS (1,3-1,5 juta VND). "Tujuan saya adalah agar wisatawan dapat merasakan budaya Vietnam dengan cara yang paling menarik dan dekat," ujar Bapak Hoa.
Sumber: https://thanhnien.vn/khach-tay-nuom-nuop-toi-tphcm-hoc-pha-ca-phe-trung-185251127150604594.htm






Komentar (0)