Pembukaan kelas pengajaran teknik tenun tradisional

BTO-Museum Provinsi baru saja menyelenggarakan kelas untuk mengajarkan teknik menenun tradisional masyarakat K'ho di Komune La Da (Ham Thuan Bac). Kelas ini merupakan bagian dari proyek "Melestarikan dan Mempromosikan Nilai-Nilai Budaya Tradisional Etnis Minoritas yang Berkaitan dengan Pengembangan Pariwisata" di bawah program sasaran nasional untuk pembangunan sosial -ekonomi di wilayah etnis minoritas dan pegunungan periode 2021-2030.

img_0005.11.jpg — Delegasi yang menghadiri upacara pembukaan kelas pelatihan menenun di La Da

Yang hadir dalam acara pembukaan pelatihan tersebut adalah Bapak Doan Van Thuan, Direktur Museum Provinsi, beserta perwakilan Komite Rakyat Kecamatan La Da, para pengrajin pemandu, dan 20 orang siswa yang merupakan anak-anak masyarakat setempat yaitu Suku K'ho.

img_0054.111.jpg — Di masa lalu, menenun merupakan kerajinan yang terkait dengan praktik produksi lama masyarakat Kho.

Bapak Doan Van Thuan, Direktur Museum Provinsi, mengatakan: "Menenun merupakan kerajinan tradisional yang memainkan peran penting, erat kaitannya dengan praktik produksi yang telah lama ada di masyarakat K'ho di komune La Da. Dahulu, menenun merupakan pekerjaan sampingan, yang menarik semua usia produktif dalam keluarga untuk berpartisipasi di luar musim. Keterampilan dan teknik dalam proses pembuatan produk ini diwariskan secara khusus dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya melalui metode pengajaran langsung."

img_0029.11.jpg — Kelas pengajaran adalah bagian dari Proyek "Melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya tradisional yang baik dari etnis minoritas yang terkait dengan pengembangan pariwisata "

Saat ini, akibat dampak ekonomi pasar, peralatan rumah tangga etnis minoritas pada umumnya, khususnya masyarakat K'ho di komune La Da, sebagian besar terbuat dari plastik. Peralatan tradisional berbahan rotan dan bambu semakin langka, terutama mereka yang menguasai teknik menenun di masyarakat semakin sedikit. Oleh karena itu, melalui kelas tersebut, Direktur Museum Provinsi mengimbau para perajin dan siswa untuk mematuhi aturan dan jadwal dengan ketat, bersemangat dan antusias dengan kecintaan terhadap kerajinan tradisional dalam proses pembelajaran; menyerap dan mempraktikkan teknik menenun yang diwariskan oleh kakek-nenek dan leluhur mereka dengan terampil.

Pelatihan teknik menenun tradisional akan berlangsung selama 10 hari (15-25 April) di Rumah Budaya Komune La Da. Para siswa akan diajari membuat alat dan wadah seperti keranjang penampi, jaring ikan, keranjang, tas, dll. untuk keperluan sehari-hari, produksi, dan kehidupan sehari-hari.

Sumber