Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Shouwen mengatakan bahwa Beijing bersedia melakukan dialog positif dengan AS berdasarkan prinsip saling menghormati dan meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi bilateral.
Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok mengatakan Beijing dan Washington dapat mempertahankan tren pembangunan yang stabil, sehat, dan berkelanjutan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan. (Sumber: Reuters) |
Pada konferensi pers di Beijing pada tanggal 22 November, ketika ditanya tentang dampak kebijakan tarif Presiden terpilih AS Donald Trump terhadap Tiongkok, Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen mengatakan bahwa Beijing memiliki kemampuan untuk "menangani dan mengatasi" dampak guncangan eksternal.
“Kami yakin bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat dapat mempertahankan tren pembangunan yang stabil, sehat, dan berkelanjutan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan,” ujarnya.
Wakil Menteri Wang Shouwen juga menekankan bahwa Tiongkok bersedia “memperluas bidang kerja sama dan menyeimbangkan perbedaan antara kedua negara.”
Menghadapi ancaman tarif lebih dari 60% atas barang-barang dari Tiongkok, para eksportir di negara berpenduduk lebih dari satu miliar jiwa ini bersiap menghadapi kemungkinan gangguan perdagangan luar negeri. Banyak produsen telah merelokasi pabrik mereka ke Asia Tenggara atau wilayah lain.
Para ekonom memperkirakan bahwa kebijakan tarif pemerintahan baru AS mulai awal 2025 dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi China hingga 1 poin persentase.
Sebelumnya, pada 21 November, Beijing mengumumkan serangkaian kebijakan untuk mempromosikan perdagangan luar negeri, termasuk komitmen untuk meningkatkan dukungan keuangan bagi bisnis dan memperluas ekspor pertanian.
Fluktuasi perdagangan selama masa jabatan Trump mendatang diperkirakan akan berdampak pada yuan Tiongkok (CNY). Selama masa jabatan sebelumnya, CNY terapresiasi sebesar 10% dalam 18 bulan pertama dan kemudian turun sebesar 12% selama penerapan tarif dan pandemi Covid-19.
Namun, Ibu Liu Ye, seorang pejabat Bank Sentral Tiongkok, mengatakan: "Kami memperkirakan nilai tukar yuan akan tetap stabil pada tingkat yang wajar dan seimbang."
Dengan mengatakan bahwa Bank Rakyat Tiongkok akan "mempertahankan fleksibilitas yuan, sekaligus memperkuat arahan berbagai prakiraan untuk menghindari prakiraan yang bias," ia menekankan bahwa bank tersebut akan dengan tegas mencegah risiko nilai tukar yang berlebihan dan menjaga kestabilan yuan.
Pada saat yang sama, di pasar, perusahaan China menimbun lebih banyak USD, menetapkan harga kontrak dalam yuan dan membuka lebih banyak saluran impor untuk mengurangi risiko arus kas.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/khang-dinh-san-sang-dam-phan-voi-my-trung-quoc-noi-co-kha-nang-giai-quyet-va-chong-choi-voi-tac-dong-tu-cu-soc-ben-ngoai-294833.html
Komentar (0)