Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Ketika 'filter virtual' menjadi topeng tak terlihat kaum muda

Filter virtual di media sosial perlahan-lahan menjadi topeng tak kasat mata, yang menekan citra diri dan psikologi anak muda. Apakah anak muda Vietnam terjebak dalam dunia filter virtual?

Báo Tuổi TrẻBáo Tuổi Trẻ03/06/2025

filter ảo - Ảnh 1.

Perbedaan antara menggunakan filter virtual dan tidak menggunakan filter virtual

Filter virtual apa yang membuat anak muda bergairah dan menciptakan tren masa kini?

Filter virtual (juga dikenal sebagai filter gambar) adalah efek grafis yang terintegrasi dalam aplikasi foto, video , atau jejaring sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook, Snapchat...

Cukup nyalakan kamera ponsel atau aplikasi, filter virtual dapat secara otomatis mempercantik wajah pengguna: memutihkan kulit, melangsingkan wajah, memperbesar mata, menghilangkan cacat, bahkan "mengubah penampilan sepenuhnya" hanya dalam beberapa detik.

Berkat perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pemrosesan gambar waktu nyata, filter masa kini menjadi lebih canggih dan "nyata", sehingga sulit bagi pengguna untuk membedakan antara foto asli dan foto hasil filter.

Ketika filter kecantikan menjadi tekanan yang tak terlihat

Awalnya, penggunaan filter hanya untuk bersenang-senang, agar foto lebih berkilau. Namun, lambat laun, filter menjadi "standar kecantikan" di internet.

Banyak anak muda yang mengaku makin kurang percaya diri dengan penampilan aslinya, bahkan takut bertemu teman atau orang asing di dunia nyata karena takut "wajah aslinya terbongkar".

"Suatu kali saya membuat janji untuk bertemu seorang gadis yang saya kenal online. Foto-fotonya di Facebook sangat cantik, tetapi di dunia nyata dia benar-benar berbeda. Saya merasa kecewa," kata Minh Duc (22 tahun, pekerja kantoran).

Tidak hanya itu, gambar-gambar "virtual" ini memudahkan kaum muda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain, yang menimbulkan tekanan pada penampilan, bahkan kecemasan dan stres.

“Gangguan citra diri” karena filter?

Menurut psikolog, jika pengguna terlalu mengandalkan filter, identitas diri mereka mungkin terpengaruh.

Dr. Le Minh Tien, pakar psikologi, berkomentar: "Penggunaan filter yang berlebihan dapat membuat kaum muda tidak puas dengan citra diri mereka yang sebenarnya, sehingga lambat laun menciptakan perasaan rendah diri."

Beberapa penelitian internasional bahkan menunjukkan adanya hubungan antara penyalahgunaan filter dan Gangguan Dismorfik Tubuh (BDD) di mana pengguna selalu berpikir mereka tidak cukup cantik dan tidak menerima penampilan alami mereka.

Tren “Tanpa Filter” untuk mencintai diri sendiri lagi

Untungnya, tren "Tanpa Filter" semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak anak muda memilih untuk mengunggah foto asli tanpa editan, dengan tagar seperti #NoFilter, #RealSkin, #BodyPositivity untuk mendorong kepercayaan diri dan rasa cinta pada diri sendiri.

Banyak selebriti internasional seperti Zendaya, Bella Hadid atau influencer Vietnam seperti Khanh Vy, Diem My 9X juga secara aktif menyebarkan pesan hidup autentik ini.

Itu menunjukkan: meskipun filter sangat populer, nilai kejujuran dan kepercayaan diri selalu dihargai.

Butuh dukungan komunitas

Untuk membantu generasi muda agar tidak "terjebak" dalam filter dunia maya, diperlukan kerja sama dari banyak pihak.

Bagi pengguna, penting untuk menyadari bahwa filter hanyalah alat pendukung, bukan standar untuk perbandingan atau evaluasi diri.

Keluarga dan sekolah perlu mendidik siswa tentang keberagaman keindahan, membantu mereka membangun kepercayaan diri dari dalam alih-alih mengejar gambar virtual daring.

Di sisi platform media sosial, beberapa negara Eropa telah mewajibkan pelabelan saat foto/video menggunakan filter penyuntingan yang kuat, sesuatu yang juga dapat dipertimbangkan untuk diterapkan oleh platform di Vietnam guna menciptakan lingkungan jaringan yang lebih transparan dan sehat.

Cintai diri Anda sendiri - baik di dunia nyata maupun dunia digital

Filter tidak salah . Teknologi hanyalah alat untuk melayani masyarakat.

Namun jika kita membiarkan gambar yang difilter menjadi satu-satunya standar kecantikan , secara tidak sengaja kita membatasi diri kita pada dunia virtual yang tidak nyata.

Yang terpenting: belajarlah mencintai diri sendiri, baik di dunia nyata maupun dunia digital .

Kembali ke topik
QUOC THAI

Sumber: https://tuoitre.vn/khi-filter-ao-tro-thanh-chiec-mat-na-vo-hinh-cua-gioi-tre-20250603104049196.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Vietnam menangkan kompetisi musik Intervision 2025
Kemacetan Mu Cang Chai hingga malam, wisatawan berbondong-bondong berburu nasi matang musim ini
Musim emas yang damai di Hoang Su Phi di pegunungan tinggi Tay Con Linh
Desa di Da Nang masuk dalam 50 desa terindah di dunia tahun 2025

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk