Mempertimbangkan kekhususan pertanian
Menurut Bapak Tran Dai Nghia, pakar keuangan iklim dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) Vietnam, negara kita memerlukan pendekatan baru dalam pembuatan kebijakan jika kita ingin modal hijau untuk pertanian menjadi kenyataan.
Kekhasan sektor pertanian terletak pada kenyataan bahwa lebih dari 90% produsen adalah petani kecil, koperasi, dan usaha mikro. Kelompok-kelompok ini seringkali kekurangan agunan, dokumen, dan kesulitan memenuhi kriteria hijau. Jika kebijakan dirancang tanpa mempertimbangkan hal ini, mayoritas produsen akan terus terabaikan.

Tuan Tran Dai Nghia, pakar FAO Vietnam. Foto: Ba Thang.
Kebutuhan mendesak adalah segera melengkapi serangkaian kriteria "hijau" untuk pertanian dan lingkungan. Di banyak negara, standar yang dikembangkan oleh organisasi internasional seperti Climate Bonds Initiative telah menciptakan landasan untuk menerbitkan obligasi hijau untuk pertanian, membantu investor percaya bahwa aliran modal mereka benar-benar membawa manfaat lingkungan.
Pengalaman dari Thailand, Indonesia, dan Bank Pembangunan Afrika menunjukkan bahwa ketika kriteria transparansi terpenuhi, pasar obligasi hijau untuk pertanian dapat berkembang sangat pesat. Model-model ini dianggap cocok untuk dijadikan acuan di Vietnam dalam proses penyempurnaan kerangka hukum.
Pelajaran lain datang dari Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD), di mana obligasi hijau telah berhasil dialokasikan kepada petani kecil dan usaha kecil di sektor pertanian – kelompok yang dianggap berisiko tinggi. Keberhasilan EBRD menunjukkan bahwa dengan mekanisme pemantauan yang ketat, proses penilaian dampak lingkungan yang jelas, dan sistem pelaporan yang transparan, modal hijau benar-benar dapat menjangkau entitas kecil sambil tetap menjamin keamanan finansial.
Di Vietnam, obligasi hijau baru terutama difokuskan pada sektor energi terbarukan. Beberapa perusahaan besar telah menguji penerbitan, membawa pengalaman awal ke pasar, tetapi sektor pertanian masih merupakan celah yang besar. Oleh karena itu, Bapak Nghia berpendapat bahwa untuk membuka aliran modal, perlu dikembangkan berbagai instrumen secara paralel: kredit preferensial, jaminan risiko, investasi publik-swasta, dan asuransi iklim. Instrumen-instrumen ini tidak hanya membantu bank mengurangi kekhawatiran tentang utang macet, tetapi juga menciptakan "jaring pengaman" bagi peminjam ketika menghadapi epidemi, bencana alam, atau fluktuasi harga produk pertanian.

Model budidaya sayuran hidroponik, menggunakan berbagai teknologi untuk menghemat bahan baku di Tuyen Quang . Foto: Dieu Linh.
Membangun mekanisme pemantauan untuk menghindari “greenwashing”
Salah satu solusi layak yang ditekankan oleh para ahli FAO adalah model "titik fokus" dalam pemberian kredit. Alih-alih bekerja dengan ratusan rumah tangga petani, bank hanya perlu menilai koperasi atau perusahaan yang bersedia meminjam, kemudian mengalokasikan modal kepada petani melalui kontrak keterkaitan. Mekanisme ini membantu mengurangi biaya pemantauan, meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan standar hijau, dan membangun kepercayaan antar pihak. Faktanya, banyak tempat telah menunjukkan efektivitas model ini dalam meningkatkan kapasitas akses modal bagi kelompok tani kecil.
Namun, keuangan hijau tidak dapat berkembang tanpa mekanisme pemantauan untuk mencegah "greenwashing". Di banyak negara Eropa, proses penilaian dampak lingkungan (AMDAL) terintegrasi ke dalam proses pencairan. Dana obligasi hijau dikelola melalui rekening terpisah, dengan laporan dampak berkala dan audit independen. Hal ini merupakan pengalaman penting bagi Vietnam untuk menghindari risiko "greenwashing" proyek untuk mengakses modal tanpa menciptakan manfaat lingkungan yang nyata.
Poin terakhir adalah menciptakan ruang dialog antara tiga kelompok: pembuat kebijakan, bank, dan pelaku usaha. Ketika semua pihak duduk bersama, masalahnya bukan lagi kekurangan modal, melainkan modal yang tidak sampai ke tempat yang tepat. Oleh karena itu, forum multi-pemangku kepentingan, jika diselenggarakan, akan membantu mendefinisikan tanggung jawab secara jelas. Negara melengkapi kerangka hukum, bank merancang produk yang sesuai dengan karakteristik pertanian, dan pelaku usaha serta produsen menunjukkan dampak nyata dari proyek tersebut.
Sumber: https://nongnghiepmoitruong.vn/khoi-thong-dong-chay-tai-chinh-xanh-vao-nong-nghiep-d785200.html






Komentar (0)