Tidak ada risiko infeksi virus hepatitis B di Indonesia.

Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan pada 9 April bahwa tidak ada risiko kasus virus B di Indonesia. Konfirmasi dari Kementerian Kesehatan Indonesia ini muncul setelah munculnya laporan media baru-baru ini bahwa seorang pria diserang dan dilukai oleh sekelompok monyet di Taman Nasional Kam Shan di Hong Kong (Tiongkok).

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, penyakit ini bersifat zoonosis dan mengingat kecepatan penyebarannya ke manusia, sejauh ini baru satu kasus yang dilaporkan. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan, bukan dari manusia ke manusia, sehingga tidak akan menyebar dengan cepat.

Namun, Kementerian Kesehatan Indonesia terus mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama mereka yang sedang berlibur di Hong Kong, Tiongkok, atau wilayah dengan kasus terkonfirmasi. Masyarakat juga diimbau untuk segera mencari pertolongan medis jika diserang monyet agar mendapatkan perawatan yang tepat. Jika terdapat luka akibat gigitan atau cakaran, segera bersihkan dengan sabun dan air.

Seorang pria diserang sekelompok monyet di Taman Kam Shan, Hong Kong (Tiongkok) - Sumber: CNN Indonesia

Baru-baru ini, media memberitakan bahwa sekitar akhir Februari, seorang pria berusia 37 tahun diserang dan dilukai oleh sekelompok monyet di Taman Kam Shan, Hong Kong. Beberapa minggu setelah kejadian, pria yang biasanya sehat tiba-tiba jatuh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit Yan Chai pada 21 Maret. Saat ini, kondisinya kritis dan sedang menjalani perawatan intensif. Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong menemukan bahwa sampel cairan serebrospinal pria tersebut positif terinfeksi virus B.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus B jarang terjadi tetapi dapat menyebabkan kerusakan otak dan bahkan kematian jika tidak segera diobati. Manusia dapat tertular penyakit ini jika tercakar atau digigit monyet yang terinfeksi, atau jika terkena mata, hidung, atau mulut monyet. Gejala virus ini mirip dengan flu, termasuk demam, nyeri otot, kelelahan, dan sakit kepala. Gejala biasanya muncul sebulan setelah kontak dengan monyet yang terinfeksi, tetapi dapat muncul paling cepat 3 hingga 7 hari.

Sumber: https://baolaocai.vn/khong-co-nguy-co-lay-nhiem-virus-b-tai-indonesia-post382587.html