
Dalam seminar "Rencana Audit 2026: Ilmiah, Fleksibel, Inovatif Bersama Negara" yang diselenggarakan oleh Harian Audit pada pagi hari tanggal 14 November, Direktur Departemen Umum Audit Negara Hoang Van Luong mengatakan bahwa tahun 2026 merupakan tahun yang penuh dengan banyak peristiwa politik penting di negara ini.
Yaitu Kongres Nasional Partai ke-14; pemilihan anggota Majelis Nasional dan anggota Dewan Rakyat di semua tingkatan; tahun pertama pelaksanaan rencana pembangunan sosial -ekonomi untuk periode 2026 - 2030 dengan banyak kebijakan dan rezim baru, terutama yang terkait dengan audit sesuai dengan model pemerintah daerah dua tingkat dan persetujuan penyelesaian anggaran negara di setiap tingkatan sesuai ketentuan Undang-Undang Anggaran Negara 2025.
Tahun ini juga merupakan tahun pertama pelaksanaan Resolusi Kongres Badan Pemeriksa Keuangan ke-8, periode 2025-2030.

Dari praktik di atas, penerapan motto "Keamanan - Prestise" secara menyeluruh untuk terus meningkatkan kualitas audit, "prinsip penyusunan Rencana Audit 2026 harus tetap menjamin prinsip pewarisan", tegas Bapak Hoang Van Luong.
Secara spesifik, asas-asas tersebut adalah: menjamin independensi Badan Pemeriksa Keuangan dalam seluruh kegiatannya; menjamin orientasi Strategi Pengembangan Badan Pemeriksa Keuangan menuju tahun 2030; dan melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan dalam Undang-Undang dan Keputusan Majelis Nasional serta Komite Tetap Majelis Nasional.
Di samping itu, BPK juga bertugas mengaudit masalah-masalah yang menjadi perhatian publik, masalah-masalah yang memiliki risiko tinggi dalam pengelolaan dan pemanfaatan keuangan negara serta aset negara, serta mencegah terjadinya duplikasi dan tumpang tindih dengan kegiatan lembaga inspeksi dan pemeriksaan di lingkungan instansi terkait.
Khususnya dalam penyusunan Rencana Audit Tahun 2026, perlu memperhatikan kesesuaian dengan model pemerintahan daerah dua tingkat dan ketentuan Undang-Undang APBN Tahun 2025, seperti: menetapkan skala sampel audit tingkat kecamatan menggantikan sebelumnya tingkat kabupaten/kota; melakukan penyesuaian mendasar terhadap waktu penyelenggaraan audit laporan penyelesaian anggaran daerah dan penyelesaian anggaran negara harus diaudit lebih awal.
Tercatat, pada tahun 2026, Badan Pemeriksa Keuangan akan mengaudit 100% laporan penyelesaian akhir kementerian, lembaga pusat, dan lembaga daerah.

Menilai tujuan audit komprehensif terhadap penyelesaian anggaran Badan Pemeriksa Keuangan, Le Minh Nam, delegasi penuh waktu Majelis Nasional dari Komite Ekonomi dan Keuangan, mengatakan bahwa hal ini menunjukkan tekad dan upaya luar biasa dari para pemimpin Badan Pemeriksa Keuangan dan seluruh sektor dalam menerapkan Undang-Undang Badan Pemeriksa Keuangan secara efektif.
Sehubungan dengan itu, Pasal 10 Ayat 4 Undang-Undang Badan Pemeriksa Keuangan menyebutkan bahwa tugas Badan Pemeriksa Keuangan adalah menyampaikan pendapat kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk dipertimbangkan dan diputuskan mengenai perkiraan anggaran pendapatan dan belanja negara, memutuskan pengalokasian anggaran pendapatan dan belanja negara, memutuskan kebijakan penanaman modal untuk program sasaran nasional dan proyek penting nasional, serta menyetujui penyelesaian anggaran pendapatan dan belanja negara.
Terlaksananya audit menyeluruh terhadap penyelesaian APBN, sekaligus meneguhkan hasil Audit Negara yang sangat positif dalam menyelesaikan lebih awal sasaran yang ditetapkan dalam Strategi Pengembangan Audit Negara hingga tahun 2030.
Secara khusus, Strategi tersebut menetapkan tujuan untuk periode 2026-2030, Badan Pemeriksa Keuangan berupaya melakukan pemeriksaan rutin setiap tahun terhadap penyelesaian anggaran pendapatan dan belanja negara kementerian dan lembaga pusat serta penyelesaian anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi dan kota/kabupaten yang dikelola pemerintah pusat.
"Di awal periode ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mampu melaksanakan tugas ini, menunjukkan upaya yang luar biasa dan hasil yang sangat positif," tegas Bapak Le Minh Nam.
Lebih penting lagi, melakukan audit komprehensif atas penyelesaian anggaran akan membantu Dewan Rakyat daerah memiliki informasi yang memadai ketika memutuskan untuk menyetujui penyelesaian anggaran daerah. Secara khusus, hal ini akan memberikan informasi yang memadai kepada badan-badan DPR dalam proses pemeriksaan laporan penyelesaian anggaran, sehingga para anggota DPR merasa lebih aman ketika menekan tombol persetujuan penyelesaian anggaran negara.
"Sebelumnya, ketika Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum melakukan audit secara menyeluruh dan komprehensif terhadap seluruh unit, para delegasi mengkhawatirkan adanya kesenjangan yang belum terkontrol dan terpantau. Kini, melalui audit komprehensif atas penyelesaian APBN tahun 2026 sesuai rencana, yang dilaporkan BPK kepada Majelis Nasional, ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dan sangat berharga dalam pelaksanaan keuangan publik dan pengelolaan aset publik di tahun-tahun mendatang," ujar Bapak Le Minh Nam.
Source: https://daibieunhandan.vn/kiem-toan-toan-dien-quyet-toan-ngan-sach-giup-dai-bieu-yen-tam-hon-khi-bam-nut-10395685.html






Komentar (0)