Atas undangan Perdana Menteri Negara Kuwait Sheikh Ahmad Abdullah Al Ahmad Al Sabah, Perdana Menteri Pham Minh Chinh , istrinya dan delegasi tinggi Vietnam akan melakukan kunjungan resmi ke Kuwait.
Pada kesempatan ini, Duta Besar Kuwait untuk Vietnam Yousef Ashour Al-Sabbagh memberikan wawancara kepada wartawan VNA tentang prospek kerja sama baru antara kedua negara:
-Bagaimana Duta Besar menilai perkembangan hubungan persahabatan dan kerja sama antara Vietnam dan Kuwait selama tiga dekade terakhir?
Duta Besar Yousef Ashour Al-Sabbagh: Persahabatan dan kerja sama antara Kuwait dan Vietnam telah menyaksikan perkembangan yang pesat dan seimbang di banyak bidang dan tingkat selama tiga dekade terakhir.
Hubungan diplomatik kedua negara terjalin atas dasar saling menghormati dan kepentingan bersama dan hubungan tersebut semakin diperkuat dari waktu ke waktu, termasuk kerja sama di bidang ekonomi, energi, pendidikan dan pembangunan.
Kuwait menganggap Vietnam sebagai mitra dan sahabat yang dapat diandalkan di Asia Tenggara dan bangga dengan tingkat khusus yang telah dicapai hubungan bilateral antara kedua negara baik di tingkat Pemerintah maupun tingkat masyarakat.
Kami meyakini, di masa mendatang, kerja sama akan semakin efektif, terutama keinginan bersama untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara guna mendatangkan manfaat bagi rakyat kedua negara.
Vietnam dan Kuwait masih memiliki banyak potensi kerja sama yang memenuhi kebutuhan dan kepentingan kedua negara, termasuk energi konvensional dan terbarukan, transformasi digital dan keamanan siber, ketahanan pangan, kerja sama sumber daya manusia, dan pariwisata. Bisakah Duta Besar berbagi tentang peluang kerja sama baru antara kedua negara?
Duta Besar Yousef Ashour Al-Sabbagh: Kunjungan Perdana Menteri Pham Minh Chinh ke Kuwait pada 16-18 November 2025 merupakan tonggak penting dalam hubungan bilateral dan kesempatan untuk memperdalam kerja sama di bidang strategis demi keuntungan bersama.
Kami berharap kunjungan ini akan membuka peluang baru bagi kemitraan yang ada antara Kuwait dan Vietnam, terutama di bidang-bidang utama yang menjadi kepentingan bersama seperti energi, ketahanan pangan, dan lainnya.
Kami juga percaya bahwa dialog langsung antara para pemimpin kedua negara akan membantu mengidentifikasi prioritas kerja sama di masa depan dan membangun mekanisme praktis untuk memperkuat hubungan antara Kuwait dan Vietnam, terutama karena kedua negara bersiap merayakan ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik pada tahun 2026.
Kami percaya bahwa hubungan Kuwait-Vietnam, berkat kemauan politik bersama dan visi konvergen tentang pembangunan berkelanjutan, akan terus maju menuju fase baru yang lebih komprehensif dan sejahtera, yang membawa manfaat bagi rakyat kedua negara.
Selama 30 tahun terakhir, sejak ditandatangani (3 Mei 1995 - 3 Mei 2025), Perjanjian Perdagangan Vietnam-Kuwait telah memainkan peran penting sebagai jembatan untuk memajukan hubungan perdagangan kedua negara. Dalam hal ini, apakah Duta Besar memiliki harapan mengenai perjanjian-perjanjian baru yang akan ditandatangani antara Vietnam dan Kuwait?
Duta Besar Yousef Ashour Al-Sabbagh: Sejak Perjanjian Perdagangan antara Kuwait dan Vietnam ditandatangani pada Mei 1995, Perjanjian ini telah menciptakan kerangka dasar untuk meningkatkan pertukaran perdagangan dan memperluas bidang kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Selama tiga dekade, Perjanjian tersebut telah terbukti efektif dalam mendukung hubungan bilateral dan mendorong sektor publik-swasta untuk membangun kemitraan yang efektif.
Saat ini, Kuwait merupakan mitra dagang terbesar Vietnam di Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Pada tahun 2024, perdagangan bilateral kedua negara akan mencapai lebih dari 7,3 miliar dolar AS, naik 24% dibandingkan tahun 2023.
Proyek Kilang Nghi Son, usaha patungan antara Kuwait, Jepang, dan Vietnam, merupakan contoh utama kerja sama multilateral yang sukses di sektor energi, yang berkontribusi dalam memperdalam hubungan investasi dan perdagangan antara Kuwait dan Vietnam.
Mengenai perjanjian yang akan ditandatangani selama kunjungan Perdana Menteri Vietnam ke Kuwait, kami menekankan pentingnya memperkuat kerangka hukum yang ditetapkan oleh perjanjian yang ada antara kedua negara.
Kunjungan ini diperkirakan akan diakhiri dengan sejumlah kesepakatan, yang akan diumumkan selama kunjungan. Kami menegaskan bahwa kesepakatan-kesepakatan ini akan berkontribusi pada penguatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang.
Kuwait Airways berencana membuka penerbangan langsung ke Vietnam. Bisakah Duta Besar memberikan informasi lebih lanjut tentang rencana ini?
Duta Besar Yousef Ashour Al-Sabbagh: Mengenai usulan untuk membuka penerbangan langsung antara kedua negara, kami menghargai pentingnya memiliki rute udara langsung antara Kuwait dan Vietnam.
Meskipun masalah ini masih dalam pertimbangan otoritas terkait kedua negara, kami menyambut baik inisiatif apa pun yang dapat memfasilitasi pergerakan orang dan barang, serta mempromosikan perdagangan dan pariwisata. Setelah kesepakatan tercapai, kami akan merasa terhormat untuk membuat pengumuman resmi pada saat itu.
-Terima kasih banyak Duta Besar Yousef Ashour Al-Sabbagh!
(TTXVN/Vietnam+)
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/cot-moc-quan-trong-trong-quan-he-viet-nam-kuwait-post1077108.vnp






Komentar (0)