Merujuk pada ujian kelulusan SMA tahun ini, Ibu Nga menekankan: "Ujian ini sangat penting karena merupakan ujian pertama menurut Program Pendidikan Umum 2018; yang menilai hasil dari suatu proses penerapan inovasi pendidikan dalam satu program dan banyak buku pelajaran. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang sangat matang."
Ujian kelulusan sekolah menengah atas penting bagi siswa dan orang tua.
FOTO: DINH HUY
Menurut Ibu Nga, jika penggabungan provinsi terjadi, di antara sekian banyak dampak dan gangguan, lembaga pendidikan akan menjadi yang paling sedikit terdampak dan terganggu. Karena sekolah dan siswa masih ada, program pengajaran tidak akan berubah... Ini hanyalah penataan ulang batas administratif, yang paling terdampak adalah jajaran pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil di instansi provinsi. Jika terjadi pemindahan pusat pemerintahan dari provinsi A ke provinsi B ketika dua provinsi bergabung, kantor pusat pemerintahan salah satu provinsi harus pindah, dan pegawai negeri sipil akan sedikit banyak terdampak pada awalnya. Namun, lembaga pendidikan tidak akan terdampak, terutama pendidikan umum, pengajaran dan pembelajaran siswa tidak akan terdampak.
Menyampaikan dua alasan mendasar: besarnya dampak penggabungan provinsi terhadap pendidikan, dan pentingnya ujian dengan banyaknya poin baru yang perlu dipersiapkan sebaik-baiknya untuk mengatur segala kondisi agar ujian dapat terselenggara dengan sukses, Ibu Nga mengatakan, "Tidak perlu ada perubahan."
Ibu Nga menganalisis: "Satu-satunya perubahan dalam penggabungan provinsi adalah kepemimpinan dan manajemen sektornya. Misalnya, jika 2-3 Dinas Pendidikan dan Pelatihan digabung menjadi satu, hanya akan ada 1 Direktur Dinas Pendidikan dan Pelatihan. Namun, tugas dan fungsi dinas tersebut tidak akan berubah dan tidak akan memengaruhi sekolah. Sementara itu, menunda ujian lebih awal selalu terasa terburu-buru dan bahkan membuat siswa dan orang tua merasa tidak aman. Mengikuti ujian hampir 1 bulan lebih awal, dengan waktu belajar dan persiapan ujian yang lebih sedikit, akan sangat memengaruhi psikologi siswa dan orang tua."
Oleh karena itu, Ibu Nga menyarankan agar jadwal tahun ajaran dan waktu ujian tetap dipertahankan untuk menghindari kebingungan dan gangguan yang tidak perlu. "Mengubah jadwal ujian akan membuat siswa dan orang tua khawatir, merasa ada yang tidak biasa di sini," ujar Ibu Nga.
Menanggapi anggapan bahwa informasi penggabungan tersebut telah mempengaruhi psikologi siswa dan orang tua, Ibu Nga mengatakan jika memang demikian, pihak sekolah dan guru perlu menjelaskan dan menganalisa bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, yang terpenting adalah fokus belajar dan mempersiapkan mental terbaik untuk menghadapi ujian.
Komentar (0)