" Wisata supermarket", di mana wisatawan pergi ke luar negeri untuk berbelanja di toko kelontong, diprediksi akan menjadi tren berikutnya pada tahun 2025, menurut Mirror.

Menurut laporan Unpack 25 dari perusahaan perjalanan Expedia Group tentang tren perjalanan pada tahun 2025, banyak wisatawan akan memprioritaskan mengunjungi supermarket saat berlibur ke luar negeri.
Secara khusus, 39% wisatawan mengunjungi supermarket saat bepergian ke luar negeri dan 44% mencari produk lokal unik yang tidak tersedia di dalam negeri.
"Pergi ke supermarket termasuk wisata. Ini bukan hanya pengalaman budaya, tapi juga kesempatan menemukan banyak barang untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh," ujar seorang turis di TikTok.
Tren ini menunjukkan bahwa wisatawan masa kini lebih memilih mencari barang-barang konsumsi dan merchandise unik sebagai hadiah, dibandingkan barang-barang tradisional seperti gantungan kunci, mug atau pakaian, menurut news.com.au .
Jessica Jayne, pelopor tren ini, mengatakan ia senang berbelanja di supermarket dan membagikan momen tersebut di TikTok. Dalam klip di supermarket di Santorini (Yunani), Jessica memilih kue-kue lokal untuk dinikmati.
"Saya benar-benar merasa berbelanja di supermarket di negara asing adalah bagian dari pengalaman itu. Anda harus mencobanya," katanya.


TikToker Daniela Araujo (yang tinggal di AS) menjelaskan mengapa begitu banyak pengunjung internasional di AS langsung menuju supermarket mini seperti Walmart, Target, atau Trader Joe's untuk berbelanja, alih-alih menjelajahi tempat-tempat terkenal. "Supermarket menyediakan barang-barang yang hanya tersedia di daerah setempat," ujarnya.
Expedia Group yakin TikTok merupakan faktor kunci dalam tren ini. "Platform seperti TikTok menginspirasi wisatawan, terutama Gen Z, untuk menggunakan TikTok guna mencari barang-barang yang sedang tren, seperti cokelat batangan Dubai atau produk perawatan kulit Korea, lalu pergi ke supermarket untuk membelinya saat bepergian. Ini adalah era baru suvenir, di mana wisatawan membangun perjalanan dengan berbelanja," ujar Darren Karshagen, direktur senior Expedia Group.
Selain itu, pada tahun 2025, wisatawan akan cenderung memilih destinasi yang kurang dikenal dibanding destinasi yang ramai. Sebanyak 63% wisatawan mengatakan mereka akan mengunjungi destinasi yang jarang dikunjungi pada perjalanan berikutnya.
Sumber






Komentar (0)