Pada tahun 2025, Kementerian Pertahanan Nasional menugaskan Sekolah Perwira Angkatan Udara untuk merekrut 25 siswa untuk jurusan Kendaraan Udara Nirawak (UAV), di bawah jurusan Perwira Staf dan Komando Angkatan Udara.

Calon adalah calon laki-laki yang telah lulus tahap pemeriksaan kesehatan pendahuluan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Kedokteran Pertahanan Udara - Angkatan Udara (BKKAU) dan dinyatakan memenuhi standar penerimaan.

w 1hai 5701 91043.jpg
Model UAV dipamerkan di Pameran Pertahanan Internasional Vietnam 2024. Foto: Pham Hai

Berbicara kepada reporter VietNamNet , Letnan Kolonel Luong Viet Cuong, Asisten Penerimaan Siswa Sekolah Perwira Angkatan Udara, mengatakan bahwa rekrutmen jurusan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tugas tentara, yaitu mempersiapkan sumber daya manusia militer yang sesuai untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan teknik militer di dunia.

Sebelumnya, sejak tahun 2022, Sekolah Perwira Angkatan Udara juga telah melatih tingkat dasar dalam pengendalian dan penanggulangan pesawat tanpa awak. "Saat ini, sistem ini telah dilatih hingga tingkat ke-4. Kami telah mempersiapkan fasilitas, dosen, dan program pelatihan dengan cermat. Setelah memenuhi semua persyaratan jaminan mutu, mulai tahun 2025, Kementerian Pertahanan Nasional telah menugaskan sekolah untuk secara resmi melatih jurusan ini," ujar Bapak Cuong.

Menurut Letnan Kolonel Luong Viet Cuong, dengan peran sebagai komandan staf angkatan udara, mahasiswa yang mengambil jurusan ini akan dibekali secara lengkap dengan ilmu pengetahuan di bidang rekayasa, pengendalian, dan penanggulangan wahana udara nir awak.

Pada tahun 2025, Sekolah Perwira Angkatan Udara ditugaskan oleh Kementerian Pertahanan Nasional untuk merekrut 165 siswa, termasuk 105 untuk pelatihan universitas militer dan 60 untuk pelatihan perguruan tinggi militer.

20 sekolah militer akan menerima hampir 4.400 siswa pada tahun 2025. Pada tahun 2025, 20 sekolah militer akan menerima mahasiswa dengan total pendaftaran sekitar 4.400 siswa di sistem militer. Selain itu, sekolah-sekolah tersebut berencana untuk melanjutkan pendaftaran di sistem sipil dengan sekitar 3.500 siswa.