Seluruh desa wisata bahu-membahu membantu daerah banjir
Selama hampir seminggu, komunitas pelaku usaha pariwisata dan warga Desa Lo, Provinsi Dak Lak , telah meninggalkan pekerjaan sehari-hari mereka untuk membantu masyarakat terdampak banjir bersejarah tersebut. Sejumlah homestay telah berhenti menerima tamu komersial untuk menyediakan akomodasi gratis bagi para pengungsi dan tim bantuan.

Homestay terbuka, berbagi kesulitan
Menghadapi situasi banjir, Bapak Tung Le dan banyak pemilik homestay lainnya di Desa Lo segera memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan usaha mereka. Sebagai gantinya, mereka membuka pintu untuk menyambut para korban banjir dan kelompok relawan yang ingin beristirahat secara gratis.
"Saya dan para pemilik homestay di desa Lo 1, 2, dan 3 secara proaktif mendiskusikan berbagai cara untuk memberikan dukungan, mulai dari masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal sementara hingga kelompok relawan dari jauh. Siapa pun boleh menginap, homestay ini buka sepanjang hari dan menyediakan semua kebutuhan pokok," ujar Bapak Tung.
Menanggapi semangat ini, homestay "Bapak dan Ibu Tam" milik Bapak Dang Ngoc Thai Hoang pun menjadi tempat berlindung yang aman. Selain menggunakan kamar-kamar di homestay, beliau juga menyediakan rumah kosong untuk menampung keluarga beranggotakan 5 orang dewasa dan 2 anak yang terpaksa mengungsi akibat banjir.

Demikian pula, homestay Sea Space milik Bapak Le Quy Tai juga menjadi tempat peristirahatan bagi lebih dari 10 relawan. Selain menyediakan akomodasi, Bapak Tai juga berperan dalam mengoordinasikan dan menghubungkan informasi antara tim bantuan dan masyarakat di daerah terdampak parah.
Semangat saling cinta menyebar
Aksi nyata ini tidak hanya terbatas pada pemilik homestay, tetapi juga menyebar ke seluruh komunitas Desa Lo. Setiap orang berkontribusi dengan caranya masing-masing. "Rumah tangga yang memiliki truk menggunakan truk, rumah tangga yang memiliki becak menggunakan becak. Kami tidak lagi peduli dengan bisnis, tetapi memfokuskan semua upaya kami untuk mendukung masyarakat," kata Bapak Tai.

Mai Chi, pemilik toko roti daring di Desa Lo 3, menunda sementara usahanya untuk menjadi pemandu sukarela, membantu warga menemukan tempat berlindung yang aman. Ia juga mengajak kerabatnya untuk membuat ratusan roti dan menyumbangkan lebih banyak kebutuhan pokok untuk dikirim ke daerah-daerah yang terdampak banjir.
Desa Lo, sebuah destinasi wisata pesisir, hanya berjarak sekitar 5 km dari pusat banjir Dong Hoa dan Hoa Thinh, tetapi untungnya tidak terdampak langsung. Lokasi ini menjadikan desa ini sebagai pusat logistik penting bagi operasi bantuan.
Berbicara kepada pers, Bapak Huynh Nguyen Ngoc Giang, Ketua Komite Rakyat Kelurahan Hoa Hiep, membenarkan dan sangat mengapresiasi tindakan nyata warga setempat. "Fakta bahwa banyak homestay telah berhenti beroperasi dan membuka pintu mereka untuk menerima tamu menginap gratis merupakan bentuk kasih sayang dan dukungan bersama, yang sangat berharga saat ini," ujar Bapak Giang.

Sumber: https://baolamdong.vn/lang-lo-dak-lak-am-long-ca-lang-du-lich-don-nguoi-chay-lu-405571.html






Komentar (0)