Peringatan kematian Santo Quan Hoang Muoi di Kuil Cho Cui (Komune Xuan Hong, Nghi Xuan, Ha Tinh ) bertujuan untuk menunjukkan moralitas mengingat sumber air minum dan mempromosikan nilai-nilai budaya tradisional bangsa.
Pada pagi hari tanggal 22 November, distrik Nghi Xuan mengadakan upacara peringatan untuk Santo Quan Hoang Muoi di Kuil Cho Cui, Komune Xuan Hong. |
Kuil Củi, juga dikenal sebagai Kuil Pasar Củi, adalah situs spiritual terkenal di Ha Tinh. Lokasinya strategis, dengan bagian belakangnya bersandar di Gunung Hong Linh dan di samping Sungai Lam yang merdu.
Panitia penyelenggara upacara
Menurut legenda, Tuan Hoang Muoi adalah seorang patriot yang mencintai rakyatnya. Ketika badai melanda dan menghancurkan rumah-rumah, ia dan para prajuritnya naik gunung untuk menebang bambu dan membuka gudang makanan untuk membantu rakyat. Namun, ketika mereka sampai di kaki Gunung Hong Linh, perahunya karam. Penduduk desa berduka dan mengadakan pemakaman ketika tiba-tiba langit dipenuhi awan lima warna, membentuk seekor kuda merah, dan jasadnya melayang ke permukaan air seringan udara. Ketika mereka sampai di pantai, rayap tiba-tiba mendorong tanah, menutupi jasadnya.
Karena kagum dan bersyukur, penduduk setempat membangun kuil dan menamakannya Duc Ong Hoang Muoi, dengan menjadikan tanggal 10 bulan 10 penanggalan lunar setiap tahun sebagai peringatan wafatnya Mandarin Suci.
Peringatan wafatnya Santo Quan Hoang Muoi merupakan kegiatan spiritual dan budaya guna melestarikan dan memajukan nilai-nilai budaya tradisional bangsa, mengenang jasa para dewa, dan sekaligus menyebarluaskan serta mendidik tradisi patriotisme, cinta tanah air, dan kebanggaan nasional bagi generasi mendatang.
Kuil Cho Củi juga memiliki nama Tionghoa Thanh Mau Linh Tu. Kuil ini dibangun pada masa Dinasti Le Akhir dengan struktur berbentuk Tam yang terdiri dari gerbang tiga pintu masuk, aula bawah, aula tengah, dan aula atas. Meskipun telah mengalami banyak renovasi, kuil ini tetap mempertahankan ciri-cirinya yang kuno, khidmat, dan misterius, selaras dengan lanskap pegunungan dan sungai serta dunia modern masyarakatnya. |
Huu Trung
Sumber






Komentar (0)