
Di jalan-jalan berkelok di antara pegunungan, gambar kincir air di samping aliran sungai yang jernih merupakan tanda yang tak asing lagi bagi tempat tinggal penduduk setempat. Bagi mereka, kincir air adalah hasil kerja keras yang terkait dengan sejarah panjang - tak seorang pun ingat persis kapan kincir air dibuat, yang ada hanyalah bahwa kincir air diwariskan dari ayah ke anak, dan semua lelaki di desa tahu cara membuatnya.
Menurut Bapak Ha Van Thuong (Desa Chieng Lau, Kecamatan Ban Cong), kincir air di sini tidak hanya digunakan untuk membawa air dari sungai ke sawah, tetapi juga untuk membawa air kembali ke desa untuk kegiatan sehari-hari dan bahkan sebagai "mesin penumbuk padi".

Pembuatan kincir air membutuhkan upaya gabungan 5-10 orang dan membutuhkan waktu setidaknya dua hari. Langkah pertama dan terpenting adalah pembuatan poros putar untuk kincir air—yang dianggap sebagai "jantung" kincir air—yang terbuat dari batang pohon yang lurus dan kokoh yang tahan terhadap abrasi dan air. Kincir ini terbuat dari bambu dengan diameter 5-10 m, tergantung pada kedalaman sungai dibandingkan dengan permukaan sawah. Pipa penampung air terbuat dari batang pohon bambu (yang masih satu famili dengan bambu).

Bapak Ha Van Thuong menambahkan bahwa untuk membuat kincir air, selain menguasai teknik-teknik untuk menciptakan presisi di setiap tahapan, juga dibutuhkan ketangkasan, ketelitian, dan semangat. “Saat ini, banyak hal dibuat dengan mesin, tetapi kincir air masih perlu dibuat secara manual. Para tetua di desa masih mengajarkan cara membuatnya dan kami sangat senang bahwa banyak anak muda masih antusias membuat kincir air,” kata Bapak Thuong.

Masyarakat Chieng Lau selalu bangga bahwa, meskipun mereka memiliki pompa, mereka tidak dapat mengganti kincir air karena "ketekunan" dan "kerja keras mereka siang dan malam". Terlebih lagi, penggunaan kincir air lebih murah dan sangat ramah lingkungan.

Kini, kincir air tak hanya melayani pertanian , tetapi juga "melayani" wisatawan. Di beberapa tempat, warga membangun pondok-pondok untuk memudahkan wisatawan mengamati dan berfoto. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara datang untuk mengagumi "kincir air" yang berputar tanpa lelah di pegunungan dan hutan Thanh Hoa – tempat yang melestarikan keindahan tenaga kerja dan budaya dataran tinggi.







Sumber: https://www.sggp.org.vn/len-reo-cao-ngam-banh-xe-nuoc-post799658.html






Komentar (0)