Harga emas domestik

Secara keseluruhan, harga emas domestik meningkat tajam minggu lalu. Namun, selisih antara harga beli dan jual emas minggu lalu terlalu tinggi, sehingga investor mengalami kerugian.
Secara spesifik, jika membeli emas di DOJI Group pada sesi 28 Januari dengan harga 76,65 juta VND/tael dan menjualnya pada sesi hari ini (4 Februari), investor akan kehilangan 700.000 VND/tael. Sementara itu, mereka yang membeli emas di Saigon Jewelry Company SJC juga kehilangan 1,1 juta VND/tael.
Selisih harga beli dan jual emas saat ini tercatat sebesar 2,3 juta VND/tael. Selisih ini tergolong sangat tinggi. Investor menghadapi risiko kerugian ketika perusahaan membebankan risiko kepada pembeli.
Harga emas dunia
Prakiraan harga emas
Harga emas dunia melemah di tengah penguatan dolar AS yang kuat. Pada pukul 17.00, Indeks Dolar AS, yang mengukur fluktuasi dolar AS terhadap enam mata uang utama, berada di level 103,825 poin (naik 0,93%).
Investor kini melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 78% pada Mei 2024, turun dari 92% sebelum data Departemen Tenaga Kerja, menurut alat CME Fed Watch. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik logam mulia.
Survei emas mingguan terbaru dari Kitco News menunjukkan bahwa, dengan dua pertiga ahli kehilangan kepercayaan pada logam mulia, sebagian besar investor ritel masih memperkirakan harga akan naik minggu depan.
Dua belas analis berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dan sentimen Wall Street tampaknya berubah tajam menjadi pesimis terhadap prospek jangka pendek logam mulia tersebut. Hanya dua pakar, atau 17%, yang memprediksi harga emas akan naik minggu depan, sementara delapan analis, atau 66%, memprediksi harga emas akan turun. Dua pakar lainnya, atau 17%, memprediksi harga emas akan stagnan minggu depan.
Sementara itu, 123 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan mayoritas tetap optimis. Sebanyak 66 investor ritel, atau 54 persen, memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sebanyak 27 responden, atau 22 persen, memprediksi harga yang lebih rendah. Sementara itu, 30 responden, atau 24 persen, bersikap netral terhadap prospek jangka pendek logam mulia tersebut.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)