
Pada pagi hari tanggal 7 November, di Gedung Majelis Nasional, di bawah pimpinan dan arahan Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue, Majelis Nasional terus mengadakan sesi tanya jawab tentang urusan dalam negeri dan sektor peradilan, termasuk isu-isu yang terkait dengan peradilan; urusan dalam negeri; keamanan, ketertiban, dan keselamatan sosial; inspeksi; pengadilan; penuntutan; dan audit.
Pada sesi tanya jawab, banyak delegasi yang menyampaikan pendapatnya tentang bidang Dalam Negeri, terutama konten terkait kebijakan reformasi gaji.

Menanggapi pendapat delegasi tentang membangun posisi pekerjaan untuk mempersiapkan reformasi gaji khususnya, dan untuk manajemen, restrukturisasi, peningkatan kualitas, dan mendefinisikan karir layanan publik secara umum, Menteri Dalam Negeri Pham Thi Thanh Tra mengatakan ini adalah tugas yang sangat penting.
Pertama-tama, untuk mereformasi upah, saat ini kami telah menyelesaikan daftar lowongan pekerjaan. Sejak 2016 hingga sekarang, pada dasarnya kementerian, cabang, dan daerah telah membangun lowongan pekerjaan; namun, hal ini belum tuntas, belum dipastikan secara menyeluruh, ilmiah, dan mendasar.

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 62 dan Peraturan Pemerintah Nomor 106, instansi-instansi akan segera melengkapi seluruh isinya, sehingga terwujud pelaksanaan yang sinkron dan menyeluruh dalam sistem ketatanegaraan.
Namun, bagi instansi yang tergabung dalam Partai, Front Tanah Air, dan organisasi sosial politik, diperlukan kesatuan arahan agar tercipta keselarasan dalam sistem politik.
Untuk Majelis Nasional, Panitia Kerja Delegasi akan melaksanakan pekerjaan ini, memastikan bahwa pembinaan posisi pekerjaan untuk melaksanakan pembayaran gaji sesuai posisi pekerjaan dapat memenuhi semangat pelaksanaan kebijakan reformasi gaji.

Sementara itu, terkait gaji guru, Menteri Dalam Negeri Pham Thi Thanh Tra mengatakan, dalam melaksanakan kebijakan reformasi gaji, pandangan Partai yang memprioritaskan gaji guru untuk ditempatkan pada skala gaji tertinggi dalam sistem karier administratif, sangat konsisten.
Pertama-tama, kita perlu melihatnya secara keseluruhan. Total pendapatan guru saat ini mencakup gaji dan upah berdasarkan jabatan profesional dan tunjangan gaji. Namun, karena sifatnya yang spesifik, jumlahnya masih rendah.
Oleh karena itu, Mendagri menyampaikan, ke depan dalam penerapan kebijakan penggajian, Kementerian Dalam Negeri akan berpedoman pada Resolusi 27, terutama mendalami secara saksama semangat Resolusi 29 Komite Eksekutif Pusat, yakni gaji guru diutamakan sesuai skala dan tabel gaji tertinggi dalam sistem karier administratif.

Sehubungan dengan itu, Kementerian Dalam Negeri akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk mengkaji ketentuan-ketentuan tentang gaji, khususnya gaji baru dan tunjangan preferensial tertinggi yang diharapkan bagi guru, untuk diajukan kepada instansi yang berwenang guna mendapat pertimbangan dan keputusan.
Sumber
Komentar (0)