Hal ini merupakan salah satu perubahan penting dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan dan Penambahan Sejumlah Pasal dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang akan dibahas oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam Rapat Kerja di Aula DPR pada sore hari tanggal 18 November.
Dalam sesi diskusi kelompok awal November lalu mengenai konten ini, sejumlah delegasi DPR RI meminta klarifikasi terkait dasar regulasi kenaikan nilai deklarasi dari Rp50 juta menjadi Rp150 juta, serta nilai aset dan penghasilan tambahan yang berfluktuasi sepanjang tahun dari Rp300 juta menjadi Rp1 miliar.
Ada usulan untuk menambahkan "aset digital" ke dalam daftar deklarasi, yang secara jelas mendefinisikan jenis aset yang harus dideklarasikan, termasuk aset yang melekat pada tanah atau aset atas nama bersama.

Delegasi yang menghadiri sidang ke-10 Majelis Nasional ke-15 (Foto: Hong Phong).
Dijelaskan, Inspektorat Pemerintah , instansi yang bertugas merancang undang-undang, mengatakan bahwa peraturan untuk meningkatkan nilai yang dilaporkan dari 50 juta VND menjadi 150 juta VND dan nilai aset dan penghasilan tambahan yang berfluktuasi sepanjang tahun dari 300 juta VND menjadi 1 miliar VND didasarkan pada dua faktor utama.
Pertama, dari tahun 2018 hingga sekarang, telah terjadi kenaikan gaji sebanyak 3 kali. Kedua, karena kondisi sosial ekonomi yang berkembang hampir 3 kali lipat, terutama harga pasar yang sangat berfluktuasi dibandingkan tahun 2018.
Nilai aset dan pendapatan yang harus dilaporkan adalah sebesar 150 juta VND, menurut lembaga yang bertugas menyusun rancangan undang-undang, berlaku untuk tiga metode pelaporan (pekerjaan pertama kali, tahunan, dan pegawai tetap).
Nilai aset dan pendapatan berfluktuasi sebesar 1 miliar VND dalam setahun, hanya berlaku untuk deklarasi tambahan, pemantauan fluktuasi dan sebagai dasar verifikasi ketika penjelasan tidak masuk akal.
Oleh karena itu, ketentuan rancangan undang-undang tersebut, menurut Inspektorat Pemerintah, selaras dan konsisten dengan tujuan untuk mengendalikan fluktuasi aset dan pendapatan yang bernilai besar.
Terkait dengan "aset digital", Inspektorat Pemerintah menyatakan bahwa peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini belum memiliki regulasi yang lengkap sehingga belum dimasukkan dalam rancangan undang-undang, namun akan terus dikaji apabila sudah terdapat landasan hukum yang memadai.
Terkait aset yang dimiliki oleh pemberi pernyataan, pasangan, anak di bawah umur, termasuk hak guna tanah, rumah, dan aset yang melekat pada tanah atau yang terdaftar bersama, Inspektorat Pemerintah menegaskan bahwa semuanya harus dilaporkan. Daftar aset dan formulir akan ditentukan secara rinci oleh Pemerintah dalam Peraturan Pemerintah yang mengatur pelaksanaan undang-undang ini.
Di samping isi di atas, pokok-pokok isi yang wajib dilaporkan adalah harta kekayaan dan penghasilan, yang juga menjadi perhatian para anggota DPR.
Menurut laporan tersebut, banyak pendapat sepakat untuk memperluas cakupan deklarasi dari 100% Badan Usaha Milik Negara menjadi badan usaha dengan modal di atas 50% milik Negara. Pendapat lain menyarankan untuk mempertahankan peraturan yang berlaku atau menambahkan kewajiban deklarasi kepada perwakilan modal Negara pada badan usaha dengan modal di bawah 50%.
Inspektorat Pemerintah menyatakan, ketentuan yang mewajibkan orang yang ditugaskan untuk turut serta dalam pengelolaan dan pengoperasian badan usaha milik negara yang memiliki modal di atas 50%, wajib melaporkan harta dan penghasilannya adalah sudah tepat.
Peraturan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi dalam kondisi saat ini dan sejalan dengan ketentuan dalam Undang-Undang tentang Perusahaan dan Undang-Undang tentang Pengelolaan dan Penggunaan Modal Negara yang Berinvestasi dalam Kegiatan Produksi dan Usaha pada Perusahaan.
Atas dasar itu, Pemerintah akan menetapkan hal-hal yang wajib dilaporkan kepada Badan Usaha Milik Negara, meliputi wakil pemilik langsung, wakil modal Negara, dan sejumlah jabatan dan nama pada Badan Usaha Milik Negara, kecuali orang asing atau orang bukan warga negara.
Menanggapi komentar para delegasi, Inspektorat Pemerintah menyatakan akan melakukan penyesuaian ke arah pendefinisian yang lebih jelas mengenai subjek pelaporan pada unit layanan publik, mulai dari wakil kepala departemen, jabatan sederajat, dan seterusnya. Untuk jabatan di badan usaha milik negara dan perwakilan modal negara, pelaporan aset dan pendapatan akan dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah.
Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan dan Penambahan Sejumlah Pasal dalam Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi akan dibahas dan disetujui oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat pada akhir masa sidang ke-10.
Sumber: https://dantri.com.vn/thoi-su/ly-do-nang-muc-thu-nhap-bien-dong-phai-ke-khai-tu-300-trieu-len-1-ty-dong-20251118075730444.htm






Komentar (0)