Barcola (kiri) jadi kunci penyelamatan dramatis Lyon - Foto: REUTERS
Pada tanggal 27 Juni, DNCG - badan kontrol keuangan khusus sepak bola Prancis - mengumumkan bahwa Lyon terpaksa terdegradasi karena ketidakseimbangan keuangan yang serius.
Menurut catatan, tim tersebut terlilit utang lebih dari 170 juta euro, ditambah risiko tidak dapat menjamin dana gaji dan likuiditas untuk musim 2025-2026. Denda tersebut membuat Lyon menghadapi kejutan ganda: kehilangan tempat di Ligue 1 dan berpartisipasi di Liga Europa, meskipun mereka hanya finis di posisi ke-6 musim lalu.
Rasanya semua pintu tertutup rapat, tetapi detail kecil itu mengubah seluruh situasi. PSG secara mengejutkan membayar di muka seluruh biaya transfer Bradley Barcola - pemain yang mereka rekrut dari Lyon musim panas lalu.
Berdasarkan perjanjian awal, PSG akan membayar biaya transfer sebesar 45 juta euro secara mencicil selama 5 tahun. Namun, ketika Lyon mengalami krisis, PSG secara proaktif membayar seluruh biaya transfer hingga 45 juta euro, termasuk biaya tambahan.
Jumlah uang ini membantu Lyon segera meningkatkan arus kas, dan dapat menunjukkan kepada DNCG kemampuannya untuk membayar gaji, mempertahankan operasi, dan mengendalikan utang jangka pendek.
Hal ini dianggap sebagai faktor penentu dalam banding yang diajukan Lyon pada akhir Juni. Pada 9 Juli, setelah proses peninjauan tambahan, DNCG mengumumkan pembatalan hukuman tersebut, yang memungkinkan Lyon tetap di Ligue 1 musim depan.
Namun, klub akan tetap tunduk pada pengawasan keuangan khusus, yang mencakup pembatasan transfer, batasan gaji, dan kewajiban pelaporan rutin.
Banyak pakar yakin bahwa langkah PSG ini bertujuan untuk mencapai tujuan bersama Ligue 1. Kehilangan tim dengan tradisi dan kekuatan yang kaya seperti Lyon akan membuat sepak bola Prancis semakin kehilangan daya tariknya.
Contoh mudahnya adalah musim ini, stadion Parc des Princes milik PSG menjadi yang paling banyak dikunjungi penonton saat melawan Lyon. Jumlah penonton yang hadir mencapai 47.926, lebih tinggi dibandingkan saat PSG menjamu Liverpool dan Arsenal di Liga Champions.
Itulah sebabnya bantuan keuangan memiliki banyak preseden di sepak bola papan atas, dan terutama sering terjadi antara tim lawan.
Pada tahun 2003, Bayern Munich mendukung Dortmund dengan 2 juta euro sehingga mereka dapat membayar gaji pemain tepat waktu dan menghindari kebangkrutan.
Lebih jauh lagi, Liverpool kerap kali mendukung Everton secara finansial pada era 1950-an hingga 1990-an, membantu tim Goodison Park mengatasi setiap periode sulit.
HUY DANG
Sumber: https://tuoitre.vn/lyon-thoat-rot-hang-mot-cach-ngoan-muc-nho-psg-nghia-hiep-20250710181219635.htm






Komentar (0)