Sebuah menara hunian sedang dibangun di proyek Forest City di negara bagian Johor, Malaysia - Foto: NIKKEI ASIA
Berbicara pada peluncuran Zona Keuangan Khusus Kota Hutan pada tanggal 20 September, Menteri Keuangan Kedua Amir Hamzah Azizan mengatakan bahwa di antara insentif tersebut adalah tarif pajak 0% untuk kantor keluarga, tarif pajak perusahaan preferensial sebesar 0-5% dan tarif pajak penghasilan pribadi khusus sebesar 15% untuk pekerja intelektual dan warga negara Malaysia yang bekerja di sini.
Selain itu, perusahaan keuangan akan menikmati sejumlah insentif, termasuk potongan khusus untuk biaya relokasi, subsidi konstruksi, dan pengecualian pemotongan pajak.
Forest City, dengan pulau bebas bea di zona keuangan khusus, dipandang sebagai "katalisator" bagi pembangunan ekonomi di Malaysia selatan, tambah Tn. Azizan.
Dengan demikian, kawasan ini berpotensi untuk mendorong pertumbuhan tidak hanya di Johor tetapi juga meluas ke seluruh kawasan ASEAN.
Forest City juga memiliki potensi untuk berkembang menjadi pusat keuangan yang diakui secara global, mirip dengan Shenzhen di Cina dan Pusat Keuangan Internasional Dubai di Uni Emirat Arab (UEA).
Terletak di Iskandar Puteri, ibu kota administratif negara bagian Johor, Forest City bertujuan menjadi kota bagi 700.000 orang yang tinggal di lahan seluas hampir 30 hektar di empat pulau reklamasi.
Ini adalah proyek bersama antara pengembang real estat China Country Garden dan Esplanade Danga 88, sebuah badan pemerintah negara bagian Johor.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengumumkan proyek Forest City pada tanggal 25 Agustus 2023, dengan tujuan memanfaatkan lokasi wilayah yang berbatasan dengan Singapura, yang memungkinkan kedua belah pihak saling melengkapi dalam mendorong arus bakat dan investasi guna meningkatkan pembangunan ekonomi regional.
[iklan_2]
Source: https://tuoitre.vn/malaysia-danh-uu-dai-cho-cac-nha-dau-tu-trong-sieu-du-an-bat-dong-san-100-ty-usd-20240921150448906.htm






Komentar (0)