Malaysia: Lebih dari 33.000 orang terkena dampak banjir

Pada 29 November, Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) mengumumkan telah mencabut peringatan hujan terus-menerus di beberapa negara bagian setelah analisis model cuaca menunjukkan bahwa kondisi membaik. Namun, meskipun curah hujan berkurang, situasi banjir nasional tetap parah, dengan 33.526 orang dievakuasi hingga sore hari.

Tim penyelamat mengevakuasi warga dari kawasan banjir di Kelantan, Malaysia, 26 November 2025. THX/TTXVN

Menurut koresponden VNA di Kuala Lumpur, 298 posko bantuan sementara masih beroperasi di 34 distrik di 9 negara bagian. Terengganu adalah negara bagian yang paling terdampak, dengan lebih dari 10.000 orang dievakuasi dari 110 posko. Negara bagian Perak, Perlis, dan Selangor juga mencatat banyaknya warga yang mengungsi dari rumah mereka akibat banjir bandang.

Menteri Kesehatan Malaysia, Dzulkefly Ahmad, mengatakan tidak perlu mendirikan rumah sakit lapangan atau klinik, seraya menambahkan bahwa tidak ada penyakit yang ditularkan melalui air yang terdeteksi di pusat-pusat bantuan. Sejauh ini, Malaysia telah mencatat dua kematian akibat banjir.

Dalam konteks perkembangan cuaca ekstrem yang kompleks di kawasan ini, Kementerian Luar Negeri Malaysia pada hari yang sama mengimbau warga negara untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan saat bepergian ke luar negeri. Konsul Jenderal Malaysia di Songkhla (Thailand) Ahmad Fahmi Ahmad Sarkawi menekankan pentingnya persiapan yang matang, terutama saat bepergian ke negara-negara yang sedang musim hujan atau terdampak cuaca buruk.

Ia menyarankan wisatawan untuk mendaftarkan akomodasi mereka di kedutaan Malaysia terdekat atau melalui aplikasi peringatan MyWorld, memantau ramalan cuaca dan membeli asuransi perjalanan yang mencakup perlindungan bencana alam untuk mengurangi risiko.

Duta Besar Malaysia untuk Thailand, Zaidi Wan Abdullah, juga mengimbau warga negara yang bepergian untuk memberikan informasi terbaru kepada Kementerian Luar Negeri, dengan mengatakan hal ini akan sangat membantu upaya penyelamatan atau evakuasi jika terjadi keadaan darurat. Imbauan ini disampaikan setelah Malaysia menyelesaikan evakuasi lebih dari 600 warga negara yang terlantar di Hat Yai—destinasi favorit wisatawan Malaysia—akibat banjir terburuk dalam beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan banyak daerah tanpa listrik, kekurangan air, dan lumpuhnya transportasi.

Bencana di Hat Yai dan banjir yang sedang berlangsung di negara tersebut terus menyoroti tingginya risiko kejadian cuaca ekstrem di wilayah tersebut, dan mengharuskan orang untuk secara proaktif melindungi keselamatan mereka saat bepergian di dalam negeri dan internasional.

Sumber: https://baolamdong.vn/malaysia-hon-33-000-nguoi-bi-anh-huong-sau-mua-lu-406236.html