Keputusan itu diambil dua minggu setelah seorang influencer TikTok bunuh diri setelah dilecehkan secara daring dan menerima ancaman pembunuhan.
Menurut Menteri Hukum Malaysia, Ibu Azalina Othman Said, pemerintah sedang menyusun amandemen terhadap hukum pidana untuk memasukkan ketentuan khusus tentang perundungan siber, karena undang-undang saat ini tidak memberikan perlindungan hukum yang cukup bagi korban perundungan siber.
"Amandemen yang diusulkan akan mengklasifikasikan perundungan siber sebagai pelanggaran khusus di Malaysia. Selain itu, amandemen ini juga memberikan penjelasan tentang perundungan siber," ujar Ibu Azalina.
Menteri tersebut mengatakan pemerintah juga sedang menyusun undang-undang baru yang akan meminta pertanggungjawaban penyedia layanan daring dalam mengelola perundungan siber dan masalah keamanan, khususnya konten berbahaya yang melibatkan korban anak.
Pemerintah Malaysia menindak kejahatan siber dan memberikan sanksi kepada penyedia layanan internet atas masalah keamanan siber. Foto: Shutterstock
Sebelumnya pada tanggal 5 Juli, influencer kecantikan dan kepositifan Rajeswary Appahu ditemukan tewas di rumahnya, sehari setelah dia mengajukan laporan polisi tentang ancaman pembunuhan dan penyerangan seksual daring.
Dua tersangka mengaku bersalah di pengadilan terpisah di Kuala Lumpur pada 15 Juli atas tuduhan mengunggah komentar ofensif di TikTok terhadap influencer berusia 29 tahun itu.
Menurut media setempat, pengemudi truk B Sathiskumar, salah satu dari dua tersangka, telah mengaku bersalah karena membuat pernyataan cabul dengan maksud menyakiti orang lain.
Tersangka menghadapi denda hingga 50.000 ringgit ($10.700), atau hukuman penjara hingga satu tahun, atau keduanya. Pengadilan menunda vonis sambil menunggu dakwaan kedua, yaitu mengunggah komentar cabul yang ditujukan untuk menghina ibu korban.
Tersangka kedua, Shalini Periasamy, mengaku bersalah atas tuduhan menggunakan bahasa kotor untuk memicu kemarahan. Shalini mengunggah video dirinya mengancam Rajeswary di akun TikTok pribadinya. Shalini diperintahkan membayar denda maksimum 100 ringgit atas kejahatannya, yang dianggap sebagai pelanggaran ringan.
Rajeswary dikatakan telah mengeluhkan pelecehan terus-menerus di platform media sosial, termasuk dilecehkan oleh pemirsa siaran langsungnya.
TikToker Rajewary Appahu, yang bunuh diri setelah dilecehkan secara online. Foto: Instagram/_rajeswaryappahu
Masalah ini juga diangkat di Parlemen Malaysia, di mana para anggota parlemen menekankan bahwa pelaku perundungan siber tidak seharusnya dimintai pertanggungjawaban atas unggahan yang menyinggung yang dapat menyebabkan bunuh diri seperti yang dilakukan Rajeswary. Mereka juga mendesak pemerintah dan pihak berwenang Malaysia untuk mengambil tindakan.
Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan dalam sebuah posting di X pada 15 Juli bahwa dari tahun 2022 hingga 9 Juli tahun ini, ada sekitar 10 kasus perundungan siber setiap hari di Malaysia.
Pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim menekan raksasa teknologi seperti TikTok dan Meta, pemilik Facebook dan Instagram, untuk membuat rencana guna memberantas konten yang menyinggung terkait isu sensitif seperti ras, agama, dan kerajaan.
Ngoc Anh (menurut SCMP)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/malaysia-se-hinh-su-hoa-hanh-vi-bat-nat-tren-mang-sau-vu-tiktoker-tu-tu-post303642.html






Komentar (0)