Dibawakan oleh: Nam Nguyen | 18 April 2024
(Tanah Air) - Dengan hati yang tulus, dan penuh rasa syukur atas jasa para leluhur, setiap kali peringatan wafatnya Raja-raja Hung tiba pada tanggal 10 bulan ke-3 kalender lunar, banyak orang di tanah leluhur pada umumnya dan khususnya di komune Hung Lo dengan penuh hormat menyiapkan makanan dan membakar dupa untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada Raja-raja Hung dan para leluhur yang telah membangun dan membela negara.

Sejak tahun 2019, Panitia Peringatan Hari Raja Hung telah mengajak keluarga-keluarga di Phu Tho untuk menikmati hidangan syukur yang disiapkan oleh keluarga mereka sendiri, untuk memastikan kekhidmatan dan kehangatan pada hari ke-10 bulan ke-3 kalender lunar. Sejak saat itu, kegiatan ini semakin meluas dan mendapat dukungan dari masyarakat.

Menurut tradisi, setiap tahun, sebelum peringatan wafatnya Raja-raja Hung, keluarga Bapak Trieu Van Dao adalah salah satu dari 5.000 orang di komune Hy Cuong, kota Viet Tri (Phu Tho) yang menyiapkan hidangan dengan penuh perhatian dan ketulusan hati untuk dipersembahkan kepada leluhur dan Raja-raja Hung, dan juga sebagai kesempatan bagi keluarga anak-anak mereka untuk berkumpul bersama.

Dari hasil produksi dalam negeri yang ada, Tn. Dao menyiapkan nampan persembahan yang sederhana namun khidmat, penuh dengan hidangan tradisional Vietnam, sebagai ungkapan rasa hormat kepada leluhur dengan makna rasa syukur dan mengenang Raja Hung.

Secara tradisional, nampan persembahan untuk Raja Hung biasanya berisi kue Chung, kue Giay, dan nasi.

Banh chung dan banh day melambangkan langit dan bumi. Beras juga ditemukan oleh Raja Hung yang mengajarkan orang-orang untuk menanam padi.

Di dalam nampan sesaji terdapat nasi ketan dan nasi tidak ketan, demikian pula yin dan yang, lengkap dan harmonis.

Menurut Bapak Dao, menyiapkan semangkuk makanan untuk memuja leluhur pendiri negara ini sangat bermakna, baik untuk mengenang jasa para Raja Hung yang mendirikan negara ini maupun untuk mengajarkan generasi penerus agar lebih memahami pemujaan Raja Hung. Kegiatan ini bertujuan untuk berkontribusi dalam meneguhkan nilai pemujaan Raja Hung sebagai warisan budaya takbenda yang representatif bagi umat manusia.

Menurut para tetua di sekitar Kuil Hung, penyelenggaraan persembahan kepada Raja-raja Hung telah ada sejak lama, memberikan kesempatan kepada keluarga untuk berkumpul kembali, dan keturunan mereka dari dekat dan jauh untuk memperingati kontribusi Raja-raja Hung dalam membangun dan mempertahankan negara. Pada saat yang sama, hal ini juga mendidik anak-anak tentang kebanggaan menjadi warga Tanah Leluhur Raja-raja Hung - asal mula bangsa Vietnam.


Para peneliti cerita rakyat menegaskan: Kepercayaan pemujaan Raja Hung - ritual pemujaan leluhur bersama di seluruh negeri - merupakan identitas budaya yang khas, unik bagi masyarakat Vietnam, sekaligus warisan budaya khas umat manusia. Dalam perjalanan sejarahnya, kepercayaan ini telah berkontribusi dalam menumbuhkan kebanggaan akan asal-usul dan menciptakan semangat solidaritas, patriotisme, dan cinta tanah air. Hari Peringatan Leluhur adalah hari di mana seluruh bangsa kita memberikan penghormatan atas jasa para Raja Hung, yang mendirikan negara Van Lang, fondasi bangsa, dan mengajarkan cara membajak sawah, menanam padi, serta memberikan energi spiritual agar tanah, rumah, tanaman, dan ternak tumbuh subur, serta tanaman menjadi subur dan berlimpah.

Seiring kehidupan manusia yang semakin modern, jamuan makan keluarga selalu menjadi tempat yang paling sakral, hangat, dan penuh cinta, karena di alam bawah sadar setiap orang yang lahir, hati mereka kembali ke akarnya. Terutama dalam setiap kesempatan spiritual masyarakat Vietnam. Dalam persembahan makanan kepada Raja Hung, ketika semua anggota keluarga hadir, saat itulah mereka terus mendengarkan, berbagi, dan menjunjung tinggi moralitas "Minum air, ingatlah sumbernya", membantu setiap orang untuk menyempurnakan kualitas dan kepribadian mereka sendiri.

Memuja leluhur dengan persembahan dan ritual khusus, termasuk menyiapkan nampan berisi makanan untuk dipersembahkan kepada leluhur pada Peringatan Kematian Nasional, merupakan keindahan budaya yang unik dan paling nyata dari praktik Pemujaan Raja Hung. Dinas Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata Provinsi Phu Tho juga menyusun dokumen propaganda tentang pentingnya Pemujaan Raja Hung dan Peringatan Kematian Raja Hung untuk dikirimkan ke berbagai daerah agar masyarakat dapat lebih memahami asal usul bangsa ini.

Pada hari utama Peringatan Wafatnya Raja Hung, keluarga Nyonya Vu Thi Hoa (Dusun 2, Komune Hung Lo, Viet Tri, Phu Tho) menyiapkan persembahan dan nampan makanan untuk membakar dupa.

Semua menunjukkan rasa hormat kepada leluhur, dengan harapan agar panen baik dan semua hal tumbuh subur.

Setiap keluarga akan memiliki sedikit perbedaan, tetapi pada dasarnya harus ada ayam, ham, dan banh chung dan banh giay di nampan.

Selama ribuan tahun, peringatan wafatnya Raja-Raja Hung telah dianggap sebagai hari libur nasional yang agung (Peringatan Wafat Nasional) dan telah menjadi sentimen sakral yang tertanam kuat di hati setiap orang Vietnam. Peringatan ini juga merupakan simbol nilai-nilai budaya dan spiritual yang sangat unik dan mendalam, yang mengekspresikan semangat solidaritas yang tinggi, moralitas tradisional yang baik, "Saat minum air, ingatlah sumbernya", mengenang leluhur, Raja-Raja Hung yang berjasa membangun dan membela negara.
Sumber










Komentar (0)