Modric mendobrak semua cetakan

Dalam konteks di mana sepak bola Eropa makin tergerus oleh jadwal pertandingan yang padat, Luka Modric sekali lagi menjadi bukti nyata konsep "luar biasa".

Modric menunjukkan stamina yang luar biasa.

Di usianya yang ke-39, dan baru saja menginjak usia 40 beberapa minggu lalu, gelandang Kroasia ini masih memainkan 76 pertandingan musim lalu: 64 untuk Real Madrid dan 12 untuk negaranya.

Yang lebih mengejutkan, musim 2024/25 juga menandai pertama kalinya sejak 2018/19 Modric tidak absen satu pertandingan pun karena cedera. Ia hanya absen di tiga pertandingan La Liga, sementara ia bermain di sisa pertandingan Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Meskipun kehilangan tempatnya sebagai starter di musim terakhir Carlo Ancelotti, Modric tetap mempertahankan pengaruh yang nyata, baik secara profesional maupun mental, di ruang ganti.

Selain sang legenda Kroasia, Real Madrid juga punya "mesin" lain: Federico Valverde. Gelandang Uruguay ini memang belum memainkan pertandingan sebanyak Modric (72 pertandingan), tetapi memimpin Eropa dalam hal menit bermain dengan 6.676 menit, 200 menit lebih banyak dari Achraf Hakimi – pemain peringkat kedua. Angka ini menunjukkan bahwa Valverde menjadi pilar Real Madrid yang tak tergantikan di segala bidang.

Performa daya tahan musim lalu juga menunjukkan kembalinya Pedri yang impresif. Setelah bertahun-tahun berjuang melawan cedera, gelandang Barcelona ini memainkan 69 pertandingan – jumlah tertinggi kedua dalam kariernya, setelah musim pertamanya bersama "Blaugrana" (73 pertandingan, termasuk EURO dan Olimpiade). Kemampuan Pedri untuk mempertahankan ritme permainan yang konsisten merupakan pertanda positif bagi Barca dan tim nasional Spanyol.

Di tengah semakin kritisnya para pemain terhadap jadwal yang padat, kemampuan Modric untuk mempertahankan kebugaran dan semangat kompetitifnya di usia 40 tahun merupakan "sebuah terobosan". Kehadirannya tak hanya mengingatkan bahwa sepak bola masih merupakan permainan tekad dan kecerdasan, tetapi juga menegaskan bahwa nilai-nilai yang teguh dan abadi masih dapat berjalan beriringan dengan ritme sepak bola modern yang hingar bingar.

Sumber: https://znews.vn/modric-pha-vo-moi-khuon-mau-post1590147.html