Mengubah peraturan tentang pencatatan utang biaya penggunaan tanah saat pemberian Sertifikat Hak Guna Usaha dan kepemilikan aset yang melekat pada tanah. (Foto: HNV)
Dengan demikian, peraturan terkait dengan: ganti rugi tanaman dan ternak saat tanah diambil alih; perubahan peraturan tentang pencatatan biaya penggunaan tanah saat pemberian sertifikat hak penggunaan tanah dan kepemilikan aset yang melekat pada tanah; persyaratan bagi organisasi konsultan untuk menyiapkan perencanaan dan rencana penggunaan tanah tingkat provinsi, perencanaan dan rencana penggunaan tanah tingkat komune; perubahan prosedur persetujuan alih fungsi lahan untuk budidaya padi, lahan hutan khusus, lahan hutan lindung, dan lahan hutan produksi untuk tujuan lain; penilaian dan persetujuan rencana lelang hak penggunaan tanah...
Melengkapi peraturan tentang kompensasi tanaman dan ternak ketika Negara melakukan reklamasi lahan
Peraturan Pemerintah ini melengkapi Pasal 14a setelah Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 88/2024/ND-CP tanggal 15 Juli 2024 yang mengatur tentang ganti rugi, dukungan, dan pemukiman kembali apabila Negara mengambil alih tanah. Peraturan ini mengatur bahwa dalam hal ganti rugi atas pohon tahunan yang dapat dipanen berkali-kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 Undang-Undang Agraria dan Tata Ruang/Lahan, apabila hasil kebun yang belum dipanen tidak dapat ditentukan sesuai dengan sisa tahun dalam siklus panen, maka besarnya ganti rugi dihitung berdasarkan nilai kerusakan kebun yang sebenarnya.
Apabila Pemerintah Daerah hendak menerbitkan harga satuan ganti rugi atas kerusakan tanaman dan ternak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 Undang-Undang Pertanahan Pasal 6, namun belum ada bukti proses produksi tanaman dan ternak yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang, maka Pemerintah Daerah akan menerbitkan harga satuan ganti rugi berdasarkan keadaan sebenarnya di daerah setempat.
Perubahan Peraturan Pencatatan Biaya Pemanfaatan Tanah dalam Pemberian Sertifikat Hak Guna Usaha dan Sertifikat Hak Milik atas Aset yang Berkaitan dengan Tanah
Keputusan tersebut juga mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Keputusan Pemerintah No. 101/2024/ND-CP tanggal 29 Juli 2024 yang mengatur tentang pengukuran tanah dasar; pendaftaran, penerbitan Sertifikat Hak Guna Usaha atas Tanah, kepemilikan aset yang melekat pada tanah dan Sistem Informasi Pertanahan.
Khususnya, Keputusan tersebut mengubah dan menambah Poin a dan Poin c, Klausul 11, Pasal 18 Keputusan No. 101/2024/ND-CP yang mengatur utang biaya penggunaan tanah saat memberikan Sertifikat hak penggunaan tanah dan kepemilikan aset yang melekat pada tanah.
Sesuai dengan ketentuan yang baru: Subjek yang dapat dicatat utang biaya penggunaan tanahnya pada saat penerbitan Sertifikat Hak Guna Usaha dan Hak Milik atas Benda yang melekat pada tanah untuk pertama kali adalah orang pribadi dan rumah tangga yang saat ini sedang memanfaatkan tanah dan mempunyai kebutuhan untuk mencatat utang; Tata cara pencatatan utang, pembayaran, dan pembatalan utang biaya penggunaan tanah bagi rumah tangga dan orang pribadi yang dapat dicatat utang biaya penggunaan tanahnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pemungutan biaya penggunaan tanah dan sewa tanah.
Jangka waktu utang biaya penggunaan tanah dari subyek yang dimaksud pada huruf a Pasal ini dihitung sampai dengan pemakai tanah melaksanakan hak alih fungsi, hak alih guna, hak hibah, hak tanggungan, hak kontribusi modal dengan menggunakan hak guna tanah dan wajib melunasi seluruh biaya penggunaan tanah yang terutang sebelum melaksanakan hak tersebut; dalam hal hibah atau pewarisan hak guna tanah, penerima hibah termasuk golongan miskin, golongan hampir miskin dan ahli warisnya tetap terutang.
Mengenai jumlah dan jangka waktu utang, hal tersebut tetap dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Keputusan No. 101/2024/ND-CP. Khususnya, jumlah biaya penggunaan tanah yang terutang untuk kasus yang disebutkan dalam huruf a Klausul ini adalah jumlah total biaya penggunaan tanah yang terutang pada saat penerbitan Sertifikat Hak Guna Usaha dan Hak Milik atas Aset yang melekat pada tanah.
Pencatatan utang biaya penggunaan tanah bagi subjek sebagaimana dimaksud dalam huruf a Pasal ini berlaku mulai tanggal 1 Agustus 2024 sampai dengan tanggal 31 Juli 2029. Pembayaran dan pembatalan utang biaya penggunaan tanah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penagihan biaya penggunaan tanah dan iuran tetap atas tanah.
Persyaratan bagi lembaga konsultan untuk menyusun perencanaan dan rencana tata guna lahan tingkat provinsi dan perencanaan dan rencana tata guna lahan tingkat kabupaten/kota
Bersamaan dengan itu, Keputusan tersebut mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Keputusan No. 102/2024/ND-CP tanggal 30 Juli 2024 yang merinci pelaksanaan sejumlah pasal Undang-Undang Pertanahan dalam rangka mengubah dan melengkapi Pasal 23 tentang konsultasi perencanaan dan rencana tata guna lahan pada tingkat provinsi, perencanaan dan rencana tata guna lahan pada tingkat kecamatan, termasuk pengaturan secara rinci tentang ketentuan lembaga konsultan perencanaan dan rencana tata guna lahan pada tingkat provinsi, perencanaan dan rencana tata guna lahan pada tingkat kecamatan.
Konsultan yang bertugas menyiapkan perencanaan dan rencana penggunaan lahan tingkat provinsi harus memiliki gelar universitas atau lebih tinggi dalam jurusan yang berkaitan dengan pengelolaan lahan dan memenuhi salah satu persyaratan yang ditentukan.
Konsultan yang bertanggung jawab atas perencanaan dan perencanaan penggunaan lahan di tingkat komune harus memiliki gelar universitas atau lebih tinggi dalam jurusan yang berkaitan dengan pengelolaan lahan dan memenuhi salah satu persyaratan yang ditentukan.
Tambahan tersebut juga menekankan bahwa pemilihan organisasi konsultan untuk perencanaan dan rencana penggunaan tanah pada tingkat provinsi dan perencanaan dan rencana penggunaan tanah pada tingkat kabupaten/kota dilakukan sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang lelang, undang-undang tentang penugasan tugas, dan perintah penyediaan barang dan jasa publik dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara.
Mengubah prosedur persetujuan alih fungsi lahan persawahan untuk keperluan lain. (Foto: HNV)
Perubahan tata cara persetujuan alih fungsi lahan persawahan, lahan hutan khusus, lahan hutan lindung, dan lahan hutan produksi untuk peruntukan lain
Selain itu, Keputusan ini juga mengubah dan melengkapi Pasal 50 Keputusan No. 102/2024/ND-CP yang mengatur tata cara dan prosedur persetujuan alih fungsi lahan persawahan, lahan hutan khusus, lahan hutan lindung, dan lahan hutan produksi untuk keperluan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122 Undang-Undang Pertanahan Pasal 1, dengan ketentuan: instansi pertanahan yang berwenang di tingkat kelurahan bertugas mengkaji kebutuhan dan menyusun daftar rencana kegiatan yang wajib mengalihfungsikan lahan persawahan, lahan hutan khusus, lahan hutan lindung, dan lahan hutan produksi untuk melaksanakan kegiatan penanaman modal di wilayahnya, kecuali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 Undang-Undang Pertanahan Pasal 4.
Panitia Rakyat tingkat kecamatan menyampaikan kepada Panitia Rakyat tingkat provinsi untuk mendapatkan persetujuan daftar proyek yang harus mengubah peruntukan lahan dengan kawasan lahan persawahan, kawasan hutan khusus, kawasan hutan lindung, dan kawasan hutan produksi.
Komite Rakyat Provinsi memiliki dokumen yang menyetujui daftar proyek yang harus mengubah tujuan penggunaan lahan dengan area sawah, lahan hutan penggunaan khusus, lahan hutan lindung, dan lahan hutan produksi.
Dalam hal terjadi perubahan peruntukan lahan persawahan, kawasan hutan khusus, kawasan hutan lindung, dan kawasan hutan produksi menjadi peruntukan lain tanpa harus mendirikan suatu proyek penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal, tidak perlu melaksanakan tata cara sebagaimana dimaksud di atas.
Penilaian dan persetujuan rencana lelang hak guna tanah
Keputusan tersebut juga mengubah dan melengkapi Pasal 55 Keputusan No. 102/2024/ND-CP tentang pelelangan hak guna tanah ketika Negara mengalokasikan tanah dengan pemungutan biaya guna tanah dan menyewakan tanah.
Khusus untuk Pasal 4 ayat (4) Pasal 55 tentang penilaian dan pengesahan rencana lelang hak guna tanah diubah dengan ketentuan bahwa apabila lelang hak guna tanah merupakan kewenangan peruntukan dan sewa tanah dari Ketua Komisi Pertanahan tingkat kecamatan, maka instansi pertanahan yang berwenang di tingkat kecamatan wajib memeriksa, melengkapi berkas, dan menyerahkan rencana lelang hak guna tanah kepada Ketua Komisi Pertanahan tingkat kecamatan untuk mendapatkan pengesahan.
Dalam hal lelang hak guna tanah merupakan kewenangan pemanfaatan dan sewa tanah Ketua Komite Rakyat Daerah Provinsi, instansi pertanahan yang berwenang di tingkat provinsi memeriksa dan melengkapi berkas lelang, kemudian menyampaikannya kepada Ketua Komite Rakyat Daerah Provinsi untuk mendapatkan persetujuan rencana lelang hak guna tanah.
Ketentuan-ketentuan berikut ini tidak lagi berlaku sejak tanggal berlakunya Keputusan No. 226/2025/ND-CP: Keputusan No. 96/2019/ND-CP tanggal 19 Desember 2019 dari Pemerintah yang menetapkan kerangka harga tanah; Keputusan No. 26/2021/ND-CP tanggal 25 Maret 2021 dari Pemerintah yang merinci sejumlah pasal dari Resolusi No. 132/2020/QH14 tanggal 17 November 2020 dari Majelis Nasional yang menguji coba sejumlah kebijakan untuk menghilangkan kesulitan dan hambatan dalam pengelolaan dan penggunaan tanah pertahanan dan keamanan nasional yang dikombinasikan dengan kegiatan produksi tenaga kerja dan konstruksi ekonomi .
Menurut Surat Kabar Nhan Dan
Sumber: https://baothanhhoa.vn/mot-so-quy-dinh-moi-ve-dat-dai-nbsp-ap-dung-tu-ngay-15-8-2025-258410.htm






Komentar (0)