Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Langkah proaktif dan tegas

Baru-baru ini, Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup telah memobilisasi 34 pegawai negeri sipil dari Departemen Pengelolaan Lahan ke 34 provinsi dan kota untuk mendukung pengelolaan lahan ketika pemerintahan daerah dua tingkat tersebut mulai beroperasi.

Hà Nội MớiHà Nội Mới21/08/2025

Hal ini menunjukkan visi strategis dan tekad politik Pemerintah Pusat dalam memastikan model baru beroperasi dengan lancar dan efektif.

Berdasarkan Keputusan No. 3161/QD-BNNMT, mulai 15 Agustus 2025, 34 pegawai negeri sipil Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup akan hadir langsung di tingkat akar rumput selama 3 bulan untuk membimbing dan mendukung pejabat daerah dalam melaksanakan tugas pengelolaan lahan yang didesentralisasi dan didelegasikan. Bidang ini sensitif dan kompleks, serta berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat dan pelaku usaha.

Keterlambatan atau kesalahan sekecil apa pun dapat mengakibatkan konsekuensi besar, yang memengaruhi pembangunan sosial -ekonomi, keamanan dan ketertiban, serta kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, penugasan pegawai negeri sipil untuk mendukung provinsi dan kota sejak tahap awal pengoperasian model pemerintahan daerah dua tingkat Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup merupakan langkah proaktif dan preventif dari jauh, alih-alih membiarkan kekurangan muncul lalu memperbaikinya. Tindakan ini mencerminkan semangat reformasi administrasi yang tidak hanya berhenti pada penerbitan dokumen, tetapi juga terkait erat dengan motto "satu kebijakan, sepuluh aksi", yang menjamin kedisiplinan dan ketertiban umum, sekaligus mendampingi daerah untuk segera beradaptasi dengan mekanisme baru.

Praktik pengelolaan lahan telah lama menunjukkan bahwa perbedaan kondisi pembangunan, kapasitas staf, dan tingkat manajemen antar daerah seringkali menyebabkan disparitas dalam organisasi implementasi. Dalam konteks desentralisasi dan pendelegasian wewenang yang kuat, risiko "panas di atas, dingin di bawah", atau bahkan "membeku di atas, menghalangi di bawah" dapat terjadi jika tidak terdapat mekanisme penghubung yang tepat waktu. Mengirim pegawai negeri sipil berkualifikasi tinggi ke daerah tidak hanya untuk memberikan dukungan teknis dan profesional kepada akar rumput, tetapi juga berperan sebagai "jembatan dua arah": dari Pusat ke akar rumput untuk membimbing, mengawasi, dan memastikan kepatuhan terhadap hukum, dan dari akar rumput ke Pusat untuk secara jujur ​​merefleksikan kesulitan, merekomendasikan penyesuaian, dan memperbaiki kelembagaan. Lebih lanjut, hubungan dua arah ini berkontribusi pada peningkatan kelayakan dan konsistensi sistem hukum. Khususnya, dalam konteks Majelis Nasional yang mempertimbangkan amandemen dan penambahan Undang-Undang Pertanahan, pengalaman dan informasi yang dikumpulkan dari pegawai negeri sipil dari tingkat pusat hingga realitas lokal akan menjadi sumber data yang berharga, membantu pembuatan kebijakan untuk mengikuti realitas secara saksama dan meminimalkan penundaan hukum.

Pengelolaan lahan selalu menjadi "ujian" bagi kapasitas pengelolaan aparatur administrasi. Korupsi, negativitas, dan praktik pengambilan keuntungan dari kebijakan di sektor pertanahan telah menjadi isu yang mendesak, mengikis kepercayaan sosial. Oleh karena itu, setiap langkah reformasi dan perbaikan di bidang ini sangatlah penting. Penempatan pegawai negeri sipil (PNS) ke tingkat akar rumput oleh Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup menunjukkan tekad yang kuat untuk "meniadakan celah" dalam pengelolaan ketika model pemerintahan daerah dua tingkat diterapkan. Ini merupakan komitmen politik yang kuat, yang menegaskan peran "konstruktif" Negara dalam memastikan disiplin dan hukum, mencegah pelanggaran dari akarnya, alih-alih menangani konsekuensinya.

Dari kisah Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup yang memobilisasi 34 pegawai negeri sipil untuk mendukung daerah, kita dapat menarik pesan penting: Reformasi administrasi tidak dapat hanya bergantung pada dokumen dan resolusi, tetapi harus disertai dengan tindakan konkret dan praktis. Pendekatan ini khususnya perlu diperluas oleh Pemerintah Pusat ke daerah-daerah lain. Sebab, hanya ketika kementerian dan lembaga bekerja sama dengan daerah, menciptakan mekanisme "belajar sambil bekerja", "bertindak untuk mendapatkan pengalaman dan penyempurnaan", model pemerintahan daerah dua tingkat akan benar-benar efektif.

Sumber: https://hanoimoi.vn/buoc-di-chu-dong-quyet-liet-713559.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang
Video penampilan kostum nasional Yen Nhi mendapat jumlah penonton terbanyak di Miss Grand International

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Hoang Thuy Linh membawakan lagu hitsnya yang telah ditonton ratusan juta kali ke panggung festival dunia

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk