Bunga sakura pertama di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang telah mekar, menandai musim bunga sakura tahun 2025 - Foto: ASAHI
Pada sore hari tanggal 24 Maret, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat enam kuncup bunga pertama yang mekar di pohon sakura Somei-Yoshino (hibrida unik, yang menggabungkan keindahan dua varietas bunga sakura terkenal lainnya, Oshima Zakura dan Edohigan) di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang, menandai "negeri matahari terbit" yang secara resmi memasuki musim bunga sakura pada tahun 2025.
Pohon sakura Somei-Yoshino di Yasukuni telah lama dianggap sebagai pohon model atau "peramal" musim bunga sakura. Para ahli dan masyarakat umum seringkali mengandalkan waktu mekarnya pohon untuk menandai dimulainya musim bunga sakura.
Dibandingkan dengan tahun 2024, musim bunga sakura tahun ini dimulai lima hari lebih awal karena cuaca yang lebih hangat.
Pejabat iklim di Tokyo mengumumkan pada tanggal 24 Maret bahwa suhu rata-rata di ibu kota Jepang turun menjadi sekitar 19 derajat Celsius, sedikit lebih hangat dari biasanya.
Beberapa tempat di Jepang bahkan mencatat suhu hingga 25 derajat Celsius, setara dengan suhu rata-rata di musim panas.
JMA memperkirakan kelembaban tinggi dan suhu hangat akan mendorong pembungaan.
Menurut JMA, pohon sakura Somei-Yoshino diperkirakan akan mekar di seluruh Tokyo dalam waktu sekitar seminggu. Pohon sakura biasanya mekar selama sekitar dua minggu setiap tahun.
Bunga sakura sensitif terhadap perubahan suhu. Waktu pembungaannya dapat memberikan data penting bagi para peneliti tentang perubahan iklim.
Dalam beberapa tahun terakhir, musim bunga sakura di Jepang sering datang lebih awal dari biasanya, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perubahan iklim semakin memengaruhi lingkungan dan alam.
Bunga sakura (atau sakura dalam bahasa Jepang) adalah bunga yang paling disukai di "negeri matahari terbit", biasanya mekar dari akhir Maret hingga awal April.
Bunga sakura memiliki pengaruh yang mendalam terhadap budaya, puisi, dan sastra Jepang. Dengan balutan warna merah muda atau putih yang lembut, segar, namun rapuh, bunga sakura dianggap sebagai simbol kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali.
Musim bunga sakura tahun ini diperkirakan membawa dampak ekonomi sekitar 1.390 miliar yen ($9 miliar) ke Jepang - tertinggi dalam sejarah negara itu.
UYEN PHUONG
Sumber: https://tuoitre.vn/mua-hoa-anh-dao-o-nhat-ban-den-som-5-ngay-20250329094746848.htm
Komentar (0)