Mulai 1 Januari 2025, saat Peraturan 168/2024 mulai berlaku, denda baru akan dikenakan kepada pengendara sepeda motor yang berkendara di trotoar dan melawan arah di jalan satu arah atau di jalan dengan rambu dilarang masuk. Selain denda, pelanggar juga akan dikurangi 2 poin SIM.
Denda ini 10 kali lipat lebih besar dibanding sebelumnya, saat perbuatan di atas dalam Perpres 100 hanya dikenakan denda 400.000-600.000 VND.
Berdasarkan Keputusan 168, denda sebesar 4-6 juta VND (tingkat lama 600.000-1.000.000 VND) dikenakan kepada pengendara sepeda motor yang memasuki jalan raya (kecuali kendaraan yang melayani pengaturan dan pemeliharaan jalan), tidak mematuhi rambu lalu lintas, tidak mengikuti petunjuk pengatur lalu lintas, tidak memberi jalan atau menghalangi kendaraan prioritas yang sedang bertugas.
Selain itu, pada Pasal 7 Ayat 2 Perda Nomor 168 Tahun 2016 disebutkan, pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm atau memakai helm dengan tali helm tidak terpasang dengan benar, pengendara sepeda motor yang membawa penumpang yang tidak memakai helm atau memakai helm tetapi tidak memasang tali helm dengan benar (kecuali untuk mengangkut pasien gawat darurat, anak di bawah umur 6 tahun, atau mengawal pelaku kejahatan) dikenakan denda sebesar 400.000 - 600.000 VND (denda lama 300.000 - 400.000 VND).
Orang yang mengendarai sepeda motor tanpa helm atau mengenakan helm dengan tali tidak terikat dengan benar akan dikenakan denda mulai dari 400.000 hingga 600.000 VND.
Dengan demikian, apabila penumpang di belakang tidak mengenakan helm, maka baik pengemudi maupun penumpang akan dikenakan denda yang sama besarnya yakni 400.000-600.000 VND.
Pihak berwenang akan mendenda 200.000-250.000 VND untuk bermain sepak bola, menendang shuttlecock, atau kegiatan olahraga lainnya di jalan; berjualan barang di jalan atau trotoar; menjemur padi, jerami, hasil pertanian, kehutanan, dan makanan laut atau menempatkan mesin perontok padi di jalan.
Orang yang menempati median jalan tol untuk memajang atau menjual barang, menyimpan material bangunan, memarkir, atau menjaga kendaraan akan dikenakan denda sebesar 500.000-1 juta VND. Denda ini berlipat ganda untuk organisasi.
Pasal 7, Ayat 9 Peraturan Daerah Nomor 168 menetapkan bahwa pengendara sepeda motor yang meliuk-liuk di jalan, atau menggunakan standart atau benda lain untuk menggesek jalan saat kendaraan sedang berjalan, akan dikenakan denda 8-10 juta VND dan pencabutan SIM selama 10 hingga 12 bulan. Denda sebelumnya untuk perilaku ini adalah 2-3 juta VND.
Denda sebesar 8 juta VND hingga 10 juta VND juga berlaku bagi pengendara sepeda motor yang berkendara secara berkelompok dua kendaraan atau lebih dengan kecepatan berlebih; menimbulkan kecelakaan dengan tidak segera menghentikan kendaraan, tidak mengamankan tempat kejadian perkara, tidak menolong korban; tidak mematuhi ketentuan tes kadar alkohol; duduk di belakang sambil merangkul pengendara di depan; membunyikan klakson, terus-menerus menghidupkan mesin (knalpot) di tempat yang padat penduduk, tempat pemeriksaan dan perawatan medis...
Selain itu, poin yang sama sekali baru dalam Keputusan Presiden Nomor 168 adalah pengaturan tentang kasus-kasus penyitaan langsung kendaraan bermotor: melepaskan kedua tangan, duduk di satu sisi, berbaring di sadel saat berkendara; menggunakan kaki untuk berkendara; mengganti pengemudi saat kendaraan sedang berjalan; berbalik arah atau menutup mata saat berkendara; mengemudi dengan roda depan terangkat.
TB (sintesis)[iklan_2]
Sumber: https://baohaiduong.vn/muc-phat-voi-nguoi-di-xe-may-len-via-he-tang-gap-10-lan-402313.html
Komentar (0)