Konteks ini mendorong para guru untuk senantiasa berupaya, menjunjung tinggi semangat belajar sepanjang hayat, tidak hanya menjadi pihak yang mentransfer ilmu pengetahuan, membantu peserta didik untuk mengetahui, tetapi yang lebih penting lagi, memberi inspirasi dan motivasi kepada peserta didik agar mampu membedakan yang benar dan yang salah, agar mampu menjadi pribadi yang baik, agar mampu mencintai dan hidup rukun...

Guru adalah orang yang memberi inspirasi, membimbing, menabur benih kepribadian, membantu siswa mengembangkan kecerdasan emosional dan keterampilan.
Foto: Nhat Thinh
Para guru belum pernah menghadapi tantangan sebanyak ini, tetapi inilah saatnya untuk menegaskan kembali nilai-nilai abadi profesi guru. Hal ini sejalan dengan semangat yang disampaikan Sekretaris Jenderal To Lam pada Konferensi Internasional Studi Vietnam ke-7 baru-baru ini: "Memasuki tahap perkembangan baru dengan pemikiran baru, tetapi dengan nilai-nilai yang tak pernah berubah".
Oleh karena itu, di tengah gelombang teknologi yang terus berubah, satu kebenaran tetap sama: AI tidak dapat menggantikan guru. Mesin dapat memberikan pengetahuan, tetapi tidak dapat membangkitkan semangat, memahami emosi, membentuk kepribadian, dan menginspirasi potensi kreatif setiap siswa.
Peran guru di era AI tidak hilang, melainkan menjadi semakin penting. Guru adalah mereka yang menginspirasi, membimbing, menanamkan benih kepribadian, membantu siswa mengembangkan kecerdasan emosional, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan beradaptasi yang fleksibel—kualitas yang tak pernah dapat dicapai oleh mesin. Sebagaimana William Arthur Ward, seorang penulis dan pendidik ternama Amerika, pernah berkata, "Potret" guru di era teknologi sangatlah tepat: "Guru biasa hanya akan bercerita. Guru yang baik tahu cara menjelaskan. Guru yang hebat tahu cara mengilustrasikan. Guru yang hebat tahu cara menginspirasi."

Publikasi "Hati Guru di Era AI" pertama kali diluncurkan bertepatan dengan Hari Guru Vietnam, 20 November tahun ini, sebagai hadiah yang ingin disampaikan oleh staf Surat Kabar Thanh Nien sebagai ungkapan rasa terima kasih mereka kepada para guru.
Foto: TN
Guru-guru Vietnam kini diberi kesempatan untuk menjadi "guru hebat". Selain dukungan teknologi yang efektif, pendidikan dan teknologi belakangan ini menjadi perhatian utama Partai dan Negara, dengan banyak kebijakan yang berorientasi pada manusia yang diterapkan secara serempak dan ekstensif. Khususnya, Undang-Undang Guru, undang-undang pertama dalam sejarah Vietnam yang khusus ditujukan bagi guru, akan berlaku mulai awal tahun 2026. Ini merupakan komitmen Negara dan masyarakat untuk melindungi dan meningkatkan status guru.
Artikel dan kisah dalam edisi khusus Hari Guru Vietnam tahun ini di Surat Kabar Thanh Nien merupakan bukti nyata akan nilai-nilai abadi yang dijunjung tinggi oleh guru sejati, terlepas dari perubahan dan fluktuasi yang terus-menerus. Ikatan kuat nilai-nilai tersebut adalah cinta kepada guru – sosok yang menginspirasi.
Terbitan " Hati Guru di Era AI" karya Thanh Nien, yang pertama kali diluncurkan bertepatan dengan Hari Guru Vietnam, 20 November tahun ini, merupakan hadiah yang ingin diberikan oleh staf Surat Kabar Thanh Nien kepada mereka yang telah menjadi guru, mereka yang telah menginspirasi banyak generasi siswa untuk melangkah dengan percaya diri dalam kehidupan dengan pengetahuan dan hati yang welas asih.
Pada kesempatan Hari Guru Vietnam, staf Surat Kabar Thanh Nien mengucapkan selamat dan semoga semua guru selalu sehat dan bahagia, serta terus menjadi mercusuar yang membimbing dan menerangi impian generasi siswa Vietnam.
Sumber: https://thanhnien.vn/ngay-nha-giao-viet-nam-yeu-thuong-va-truyen-cam-hung-185251115105426325.htm






Komentar (0)