Secara khusus, AS telah menghapus Kamboja dari daftar negara yang dikenai embargo pertahanan dalam Peraturan Lalu Lintas Senjata Internasional (ITAR).
Keputusan ini diambil sebagai pengakuan atas "upaya konsisten Kamboja untuk mencapai perdamaian dan keamanan, termasuk membangun kembali kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat dan memerangi kejahatan transnasional." Berdasarkan mekanisme baru ini, penjualan senjata AS ke Kamboja akan ditinjau secara individual berdasarkan kriteria yang relevan.

AS memberlakukan embargo senjata terhadap Kamboja pada Desember 2021. Larangan tersebut dipicu oleh pembongkaran fasilitas yang didanai AS di Pangkalan Angkatan Laut Ream oleh Kamboja pada tahun 2020, yang diikuti oleh pengumuman bahwa Tiongkok akan membantu memodernisasi dan memperluas pangkalan tersebut.
AS menuduh Kamboja "kurang transparan" terkait kegiatan konstruksi dan menyatakan bahwa Phnom Penh telah menolak tawaran Washington untuk memperbaiki pangkalan tersebut pada tahun 2019. Kementerian Luar Negeri Kamboja saat itu mengkritik embargo AS sebagai "campur tangan dalam urusan dalam negeri" dan menegaskan bahwa Phnom Penh "berpegang teguh pada prinsip netralitas permanen".
Keputusan untuk mencabut embargo muncul tak lama setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dan mitranya dari Kamboja, Tea Seiha, di Malaysia pada 31 Oktober. Kedua belah pihak mengumumkan bahwa mereka "sepakat untuk memulihkan pelatihan gabungan berkualitas tinggi antara AS dan Kamboja."
AS juga akan meningkatkan kuota bagi perwira Kamboja untuk belajar di akademi militer AS seperti West Point, Akademi Angkatan Udara, dan sekolah lainnya.
Sebelumnya, pada upacara penandatanganan perjanjian gencatan senjata dengan Thailand pada bulan Oktober di Malaysia, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan ia menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian, atas peran utamanya dalam mengakhiri pertempuran lima hari pada bulan Juli.
Sumber: https://congluan.vn/my-do-bo-lenh-cam-van-vu-khi-doi-voi-campuchia-10316959.html






Komentar (0)