Pada tanggal 6 November, Resolusi Dewan Keamanan PBB, yang diadopsi dengan dukungan 14 anggota, menyatakan: "Dewan Keamanan memutuskan untuk menghapus Presiden Sementara Suriah Ahmed al-Sharaa dan Menteri Dalam Negeri Anas Hasan Khattab dari Daftar Sanksi ISIS dan Al-Qaeda".
Pencabutan sanksi terhadap Presiden sementara Sharaa sebagian besar bersifat simbolis, karena ia telah menikmati kekebalan diplomatik setiap kali bepergian ke luar negeri sebagai kepala negara. Pembekuan aset dan embargo senjata juga akan dicabut.

Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa dan Presiden AS Donald Trump.
Tiongkok, salah satu dari lima anggota tetap dengan hak veto, abstain. Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Fu Tong, mengatakan Beijing "menyatakan kekhawatiran yang sah" tentang isu-isu kontraterorisme, terutama terorisme asing di Suriah, dan mengajukan beberapa usulan amandemen.
Menanggapi hasil pemungutan suara, para pejabat Suriah menyampaikan sambutan mereka. Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani mengatakan: "Suriah berterima kasih kepada Amerika Serikat dan negara-negara sahabat atas dukungan mereka bagi negara dan rakyat kami."
Langkah ini diambil menjelang kunjungan Presiden sementara Sharaa ke Amerika Serikat, yang dijadwalkan pada 10 November, di mana ia akan bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih. Ini akan menjadi kunjungan tingkat tinggi pertama Sharaa ke Washington, dan yang kedua ke Amerika Serikat setelah kunjungannya ke markas besar PBB di New York pada bulan September.
Kedua pihak diperkirakan akan membahas sejumlah isu penting, termasuk pencabutan sanksi yang tersisa terhadap Suriah, rekonstruksi negara, dan strategi antiterorisme.
Sharaa berkuasa pada Desember 2024, setelah aliansi pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan rezim mantan Presiden Bashar al-Assad. Para pemimpin baru Suriah berupaya menampilkan citra pemerintahan yang moderat.
HTS, yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda, dihapus dari daftar teroris AS pada bulan Juli. Sharaa sebelumnya telah bertemu dengan Presiden Trump di Arab Saudi, dan seminggu kemudian ia bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris dalam kunjungan pertamanya ke Barat.
Sumber: https://congluan.vn/hoi-dong-bao-an-do-bo-lenh-trung-phat-doi-voi-tong-thong-lam-thoi-syria-10316960.html






Komentar (0)