Presiden Donald Trump telah mengumumkan bahwa ia mengakhiri semua negosiasi perdagangan dengan Kanada, menyebut langkah Kanada untuk mengenakan pajak layanan digital sebagai "serangan langsung dan terang-terangan." Keputusan tersebut berlaku segera.
"Kami akan memberi tahu Kanada tarif yang harus mereka bayar untuk berbisnis dengan Amerika Serikat dalam tujuh hari ke depan," tegas Trump pada 27 Juni (waktu setempat).
Undang-Undang Pajak Layanan Digital telah disetujui oleh Kanada pada tanggal 20 Juni 2024 dan mulai berlaku pada tanggal 28 Juni. Berdasarkan undang-undang ini, perusahaan dengan pendapatan layanan digital dari pengguna Kanada lebih dari $14,6 juta/tahun akan dikenakan tarif pajak sebesar 3%.

Para pelaku bisnis telah meminta Kanada untuk menangguhkan pajak tersebut, karena khawatir akan meningkatkan biaya penyediaan layanan dan menghindari risiko membuat marah pemerintah AS. Namun sejauh ini, Kanada menolak dan akan mulai memungut pajak tersebut pada 30 Juni.
Menteri Keuangan Kanada, Francois-Philippe Champagne, mengatakan bahwa pajak layanan digital dapat dinegosiasikan sebagai bagian dari diskusi perdagangan dengan AS. Kedua belah pihak diperkirakan akan mencapai kesepakatan pada bulan Juli, tetapi skenario tersebut menjadi lebih rapuh setelah langkah terbaru Presiden Donald Trump.
Dalam pernyataan pada hari yang sama, Kantor Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengatakan pemerintah akan terus bernegosiasi dengan AS untuk kepentingan pekerja dan bisnis.
Dalam perkembangan terkait, Vina Nadjibulla, Wakil Presiden Riset dan Strategi di Yayasan Asia -Pasifik Kanada, mengomentari bahwa pengumuman Presiden Trump mengenai pembatalan negosiasi perdagangan dengan Kanada merupakan suatu eskalasi.
Dalam konteks tersebut, Kanada perlu mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini alih-alih menyerah. Negara tersebut dapat berkoordinasi dengan Uni Eropa (UE) dan mitra lainnya sebelum memberikan tanggapan yang tepat, terutama karena pajak layanan digital juga merupakan bagian dari negosiasi antara AS dan UE.
Para ahli mengatakan kebijakan tarif yang menargetkan barang-barang Kanada merugikan Kanada dan AS karena akan meningkatkan beban biaya bagi bisnis, yang secara langsung memengaruhi konsumen.
Kanada adalah mitra dagang terbesar kedua AS, setelah Meksiko. Pada tahun 2024, negara ini membeli barang senilai 349,4 miliar dolar AS dari AS dan mengekspor 412,7 miliar dolar AS ke pasar AS. Kebijakan tarif AS telah memengaruhi ekspor baja, aluminium, dan mobil Kanada. Perekonomian negara ini juga mulai menurun dengan tingkat pengangguran mencapai 7%.
(Menurut Aljazeera, Xinhua)
Sumber: https://hanoimoi.vn/my-huy-dam-phan-thuong-mai-voi-canada-707092.html






Komentar (0)