Ketegangan Israel-Hizbullah semakin tak terkendali. AS yakin pertempuran ini bisa meningkat menjadi perang habis-habisan.
| Pasukan Hizbullah Lebanon melancarkan serangan besar-besaran terhadap pangkalan militer Israel. (Sumber: IRN) |
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden kini prihatin dengan pecahnya konflik skala penuh antara Israel dan Hizbullah menyusul ledakan peralatan komunikasi di Lebanon awal pekan ini dan serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada 20 September.
Politico mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pertempuran Israel-Hizbullah dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa hari mendatang, yang dapat menyebabkan perang habis-habisan antara kedua belah pihak.
Analisis terbaru pemerintahan Biden menunjukkan kedua pihak akan kesulitan menemukan cara untuk meredakan ketegangan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada tanggal 20 September bahwa komandan operasi khusus Hizbullah Ibrahim Aqil dan beberapa komandan lainnya tewas dalam serangan di pinggiran selatan Beirut.
Hizbullah mengonfirmasi kematian komandan Aqil. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan udara Israel menewaskan 12 orang dan melukai 66 lainnya.
Ambang batas konflik Hizbullah-Israel dinaikkan setelah peristiwa 7 Oktober 2023, ketika Israel membalas terhadap organisasi Islam Palestina Hamas atas serangan yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di tanah Israel.
Seperti Houthi dan beberapa kekuatan lainnya, Hizbullah adalah organisasi Islamis yang diyakini disponsori oleh Iran. Cabang-cabang pro-Iran mendukung Hamas dan mengintensifkan pertempuran dengan Israel.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/my-nhan-dinh-cang-thang-hezbollah-israel-rat-kho-xuong-thang-du-cam-ve-mot-cuoc-chien-tong-luc-287177.html






Komentar (0)