SGGPO
Myanmar juga berencana membatasi ekspor beras. Harga beras dunia diperkirakan akan meningkat.
Produksi beras di Myanmar. Foto: IC |
Pusat Informasi Industri dan Perdagangan ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ) melaporkan bahwa kantor berita Reuters mengutip seorang pejabat Federasi Beras Myanmar yang mengatakan bahwa negara tersebut akan membatasi sementara ekspor beras selama sekitar 45 hari sejak akhir Agustus, karena tingginya harga beras di pasar domestik.
Sebelumnya, India dan beberapa negara telah memerintahkan penghentian ekspor beras (mulai 20 Juli) dan mengenakan pajak 20% untuk beras parboiled mulai 25 Agustus. Langkah Myanmar untuk membatasi ekspor beras diperkirakan akan membatasi pasokan beras dunia dibandingkan dengan rata-rata tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Departemen Pertanian AS, Myanmar saat ini merupakan eksportir beras terbesar kelima di dunia, dengan volume ekspor lebih dari 2 juta ton per tahun. Para ahli beras mengatakan bahwa mengingat India dan Myanmar secara ketat mengontrol ekspor beras, harga ekspor beras Vietnam dapat terus meningkat.
Asosiasi Pangan Vietnam (VFA) menyatakan bahwa harga ekspor beras Vietnam kembali meningkat setelah turun 20 dolar AS/ton pekan lalu. Saat ini, harga beras pecah 5% di Vietnam masih menjadi yang tertinggi di dunia, yaitu 638 dolar AS/ton (10 dolar AS/ton lebih tinggi daripada beras sejenis dari Thailand); beras pecah 25% juga stabil di harga 623 dolar AS/ton, 58 dolar AS/ton lebih tinggi daripada beras sejenis dari Thailand.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)