Menurut penilaian Panitia Penyelenggara, Duy selalu tenang, percaya diri dan berkomitmen terhadap pertanyaan dan topik sulit tentang Kecerdasan Buatan.
Ngoc Duy menerima Hadiah Pertama kontes tersebut. (Sumber: Thu Trang). |
Para juri sangat mengapresiasi kemampuan Duy untuk berpikir logis, mendalam, dan menyusun tesnya. Jawaban yang diberikan Duy jauh melampaui ekspektasi juri sebagai siswa SMA.
Di bawah bimbingan Bapak Phung Van Kiem, seorang guru Teknologi di Sekolah Menengah Atas Berbakat Vinh Phuc, Ngoc Duy selalu tenang, percaya diri, dan berkomitmen pada pertanyaan dan topik sulit dalam ujian Kecerdasan Buatan.
Memasuki babak final langsung, di hadapan panel profesor dan pakar internasional dari Universitas Harvard, Universitas MIT, serta pakar terkemuka dalam negeri, Ngoc Duy terus dengan percaya diri menunjukkan pemikirannya yang tajam, menyajikan ide-ide yang kreatif, unik, mendalam, dan solid dalam setiap kalimat.
Diketahui, sebelum mengikuti Kompetisi Kecerdasan Buatan 2023, Duy sempat mengikuti proyek Sains dan Teknologi tingkat provinsi, sehingga memiliki beberapa pengalaman praktis untuk kompetisi tersebut.
Bapak Phung Van Kiem, instruktur Ngoc Duy, menyampaikan bahwa ia menemui banyak kesulitan saat mengikuti kontes ini.
Menurut Bapak Kiem, ia kekurangan dokumen Vietnam, tenaga ahli untuk diajak berkonsultasi, pengalaman, dan pengalaman yang dibutuhkan. Namun, berkat usahanya, baik guru maupun siswa mencapai kesuksesan yang luar biasa.
Kontes ini, yang diluncurkan dan diselenggarakan bersama oleh VLAB Innovation, bersifat nasional untuk menghargai ide-ide dan inovasi luar biasa yang berkontribusi secara efektif terhadap terciptanya masyarakat yang beradab dan modern. Kompetisi ini berlangsung dalam tiga putaran, dengan konten yang berbasis pada topik seputar Kecerdasan Buatan. Selama 9 bulan, kompetisi ini menerima ribuan peserta dari 240 SMA di 63 provinsi dan kota di seluruh negeri. |
( menurut Dan Tri )
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)