Pada malam 26 Oktober, Kepolisian Kota Hanoi memberikan informasi awal tentang kebakaran di distrik Thanh Tri yang menewaskan 3 ibu dan anak serta melukai 1 orang.
Menurut informasi yang diberikan oleh korban luka, pada saat kebakaran terjadi, keluarga tersebut sedang menggunakan mesin pres khusus untuk menekan kaleng hairspray, sehingga kaleng tersebut meledak dan terbakar.
Saat keluarga itu sedang menghancurkan barang bekas, sebuah kaleng semprotan rambut meledak dan menyebabkan kebakaran. (Foto: Kepolisian Kota Hanoi).
Menurut polisi, sekitar pukul 17.40 pada hari yang sama, Call Center 114 - Pusat Informasi Komando Kepolisian Kota menerima laporan kebakaran di sebuah rumah lantai 4 di kawasan jalan Hong Ha baru, dekat gedung apartemen Hong Ha, kelurahan Tu Hiep, kecamatan Thanh Tri.
Pusat Informasi Komando Kepolisian Kota mengerahkan pasukan Polisi Pencegahan Kebakaran dan Penyelamatan dari Kepolisian Kota dan Kepolisian Distrik Thanh Tri ke lokasi kejadian.
Pada pukul 18:09 hari yang sama, api berhasil dipadamkan.
Video : Kebakaran Rumah, 3 Ibu dan Anak Tewas Tragis
Segera setelah menerima informasi mengenai kejadian tersebut, Kapolres mengarahkan Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota untuk berkoordinasi dengan unit terkait guna segera mengusut dan mengungkap penyebab kebakaran.
Pada saat yang sama, Direktur Kepolisian Kota mengarahkan Kepolisian Distrik Thanh Tri untuk memberikan nasihat kepada Komite Partai, pihak berwenang, dan berkoordinasi dengan lembaga, departemen, dan cabang setempat untuk mengunjungi, mendukung, dan menyemangati para korban dan keluarga mereka.
Kebakaran terjadi di sebuah rumah sementara yang menjual besi tua.
Terkait insiden tersebut, Ketua Komite Rakyat Komune Tu Hiep, Distrik Thanh Tri, mengatakan bahwa lokasi kebakaran adalah sebuah rumah sementara yang mengoperasikan layanan pengumpulan barang bekas. Setelah ledakan keras, rumah tersebut terbakar. Keluarga yang terlibat dalam kecelakaan tersebut beranggotakan empat orang.
"Suaminya lahir tahun 1988, istrinya lahir tahun 1992. Mereka memiliki seorang anak berusia 12 tahun dan seorang anak berusia 5 tahun. Saat ledakan terjadi, sang suami berhasil melarikan diri, tetapi api menyebar dengan cepat, merobohkan pintu rumah, menjebak sang ibu dan ketiga anaknya di dalam," ungkap pemimpin komune Tu Hiep.
Minh Tue
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)