Latihan ini akan "sangat spektakuler" dan menunjukkan bahwa wilayah NATO merupakan "garis merah" politik , kata para pejabat AS dan Jerman. Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan respons terhadap serangan terhadap negara anggota NATO.
Latihan ini disebut Air Defender 2023. Foto: DW
Latihan Air Defender 2023 dijadwalkan akan dimulai Senin depan, melibatkan 10.000 orang dan 250 pesawat dari 25 negara.
Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan respons terhadap serangan terhadap negara anggota NATO. AS akan mengirimkan 100 pesawat dan 2.000 personel untuk berpartisipasi.
“Kami akan siap mempertahankan setiap sentimeter wilayah NATO,” kata Letnan Jenderal Angkatan Udara Jerman Ingo Gerhartz.
Duta Besar AS untuk Jerman Amy Gutmann mengatakan latihan itu akan menjadi unjuk kekuatan yang "mengesankan" bagi negara-negara lain di seluruh dunia .
"Latihan ini akan sangat mengesankan bagi siapa pun yang menyaksikannya," ujar pejabat AS tersebut kepada para wartawan di Berlin. "Ini akan dengan jelas menunjukkan fleksibilitas dan kelincahan aliansi NATO."
Latihan ini hanya akan berdampak kecil pada lalu lintas udara sipil, kata Tn. Gerhartz pada konferensi pers pada hari Rabu.
Namun, serikat pengawas lalu lintas udara Jerman GdF berpendapat bahwa latihan tersebut dapat memiliki "dampak besar".
Quoc Thien (menurut DW)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)