Menurut Defense News, pesawat angkut militer Rusia mungkin telah mentransfer sejumlah besar rudal pertahanan udara Geran-2 dan kendaraan udara tak berawak (UAV) kamikaze ke Venezuela.
Baik Moskow maupun Caracas belum mengomentari laporan tersebut.

Informasi tentang penerbangan yang membawa senjata dari Rusia ke Venezuela muncul di pers Barat.
Namun, informasi kini muncul mengenai barang-barang yang mungkin telah dikirim ke Venezuela, termasuk rudal pertahanan udara untuk kompleks Pantsir-S1 dan Buk-M2E.
Media Rusia, mengutip sumber dekat, menekankan bahwa peluncur tersebut bisa saja dikirim ke Caracas bersama dengan pesawat tak berawak, yang diangkut oleh pesawat angkut Il-76.
Media Barat telah melaporkan penerbangan transportasi militer Rusia ke Venezuela dalam beberapa hari terakhir.
Media asing meyakini Rusia mengirimkan senjata dan amunisi ke Caracas setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro secara resmi meminta bantuan militer dari Moskow berdasarkan perjanjian kemitraan strategis.
Para ahli menjelaskan bahwa Rusia mungkin telah mentransfer rudal antipesawat ke Caracas yang dirancang khusus untuk menghancurkan UAV sayap tetap besar (seperti MQ-9 Reaper dan RQ-4 Global Hawk milik AS), serta helikopter yang terbang di ketinggian rendah.

Tindakan itu dilakukan dalam konteks AS memobilisasi banyak kendaraan dan senjata di dekat Venezuela.
Bukan rahasia lagi bahwa salah satu skenario dimulainya operasi militer AS di Venezuela mencakup serangan rudal dari UAV serang seperti MQ-9 Reaper terhadap target utama, diikuti oleh pendaratan pasukan khusus Angkatan Laut AS dengan helikopter.
Mengenai pesawat tanpa awak Geran-2, konflik di Ukraina telah dengan jelas menunjukkan bahwa pesawat itu adalah senjata yang hampir universal yang mampu menyerang target apa pun, termasuk kapal perang Angkatan Laut AS di lepas pantai Venezuela.
Dengan demikian, senjata yang ditransfer Moskow ke Caracas sangat berguna bagi Angkatan Darat Venezuela, membantu mereka menghadapi UAV serangan jarak jauh dan menghancurkan helikopter yang membawa pasukan khusus AS yang mendaratkan pasukan di wilayah negara itu.
Perlu ditambahkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump belum memutuskan untuk melancarkan kampanye militer terhadap Venezuela, namun, tidak seorang pun dapat memastikan bahwa kampanye itu dapat dibatalkan sepenuhnya atau dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/nga-da-chuyen-hang-ten-lua-phong-khong-va-uav-geran-2-cho-venezuela-post2149067613.html






Komentar (0)