Rusia mengerahkan kompleks senjata-rudal Pantsir-S1 di menara udara di Moskow untuk meningkatkan kemampuannya dalam melawan serangan UAV.
Saluran televisi pemerintah Rusia Rossiya-24 minggu lalu mengunggah gambar kompleks Pantsir-S1 yang dikerahkan ke daerah-daerah di sekitar ibu kota Moskow untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara terhadap serangan UAV.
Beberapa kompleks ditempatkan di menara tinggi, mirip dengan menara Flak (Flakturm), nama sistem menara pertahanan yang dibangun Jerman selama Perang Dunia II, menurut beberapa pengamat.
Citra kompleks Pantsir-S1 yang ditempatkan di menara tinggi dirilis oleh saluran TV Russia 24 pada 4 September. Foto: Rossiya-24
Menara Flak adalah struktur beton raksasa setinggi sekitar 70 meter, setara dengan gedung 21 lantai, dilengkapi dengan puluhan senjata antipesawat, termasuk senjata 128 mm, untuk melindungi wilayah udara dan meningkatkan jarak tembak.
Menara pertahanan udara Rusia tidak setinggi menara Flak. Beberapa setinggi gedung tiga lantai, sementara yang lain bahkan lebih pendek, menyerupai jalan landai setinggi kurang lebih 6 meter. Pantsir S-1 tampaknya diangkat ke menara pertahanan udara dengan derek atau helikopter berat.
Ukraina baru-baru ini melancarkan sejumlah serangan UAV terhadap target-target di Rusia. BBC memperkirakan pada 1 September telah terjadi lebih dari 190 serangan UAV sejak awal perang, dengan Moskow sendiri mengalami lebih dari 10 serangan.
Pada 30 Agustus, UAV Ukraina secara serentak menyerang setidaknya 6 wilayah di Rusia, merusak 4 pesawat angkut berat Ilyushin Il-76 di kota Pskov. Serangan ini dianggap sebagai serangan UAV skala besar terbesar di wilayah Rusia sejak awal tahun.
Menurut pakar militer Michael Peck, penempatan Pantsir S-1 Rusia di menara tinggi membantu meningkatkan jangkauan deteksi dan penembakan target. Ini bukanlah ide baru, karena Rusia telah menempatkan sistem Pantsir di atap gedung-gedung tinggi di Moskow, tetapi ini adalah pertama kalinya negara itu membangun struktur khusus untuk menyebarkan senjata jenis ini.
Peck juga percaya bahwa taktik Rusia memiliki efek psikologis, karena menara tersebut berfungsi sebagai simbol kemampuan pemerintah untuk melindungi rakyatnya.
Sistem pertahanan udara Pantsir-S1 Rusia dikerahkan di lereng curam. Foto: Rossiya-24
Dikembangkan pada tahun 1990-an dan mulai digunakan oleh tentara Rusia pada tahun 2003, Pantsir-S1 dilengkapi dengan dua meriam 30mm dan 12 peluncur rudal antipesawat dengan jangkauan 18 km.
Pantsir-S1 dapat mendeteksi dan melawan rudal, roket, helikopter, serta kendaraan udara tak berawak (UAV) yang sering digunakan Ukraina untuk pengintaian atau serangan bunuh diri.
Sistem Pantsir memiliki kamera pencitraan termal yang memungkinkan operator mendeteksi apakah cangkang plastik UAV dilengkapi dengan bahan peledak dan sekering. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa kru Pantsir di setiap giliran tempur mendeteksi dan menghancurkan beberapa target. Saluran Zvezda Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa Ukraina sedang memburu sistem Pantsir karena "100% efektif" di medan perang.
Pham Giang (Menurut Business Insider, Blog Pertahanan )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)