Rusia membangun rumah rangka baja dengan jaring pelindung untuk jet tempur, untuk melindungi pesawat dari serangan UAV bunuh diri.
Pada tanggal 10 September, akun Fighter Bomber milik seorang pilot pesawat tempur Rusia mengunggah di Telegram sebuah gambar pesawat tempur Rusia yang ditempatkan di dalam rangka logam besar yang ditopang dengan kuat.
Di atas bingkai ini terdapat penutup jaring baja, membentuk sangkar logam yang kokoh. Fighter Bomber mengatakan ini adalah metode baru Rusia untuk menangkal serangan pesawat tak berawak Ukraina, tetapi tidak menyebutkan lokasi pengambilan foto.
"Mengingat ukuran strukturnya, hampir semua jenis pesawat strategis dan beberapa helikopter dapat menggunakannya," kata pilot Rusia tersebut. "Tirai kanvas yang diresapi senyawa tahan api dapat dipasang di bagian depan dan belakang untuk meningkatkan perlindungan."
Orang ini juga mengatakan bahwa proyek tersebut menghabiskan biaya sekitar 10 juta rubel (lebih dari 100.000 USD) dan disumbangkan kepada tentara Rusia oleh sebuah bisnis.
Pesawat Rusia di dalam struktur anti-UAV berjaring baja dalam foto yang dirilis pada 10 September ini. Foto: Telegram/Fighter_Bomber
Belum jelas bagaimana struktur ini bekerja. Pakar militer aviasi David Cenciotti yakin jaring baja tersebut berfungsi sebagai perisai untuk mencegah puing-puing jatuh menimpa pesawat setelah drone bunuh diri musuh meledak, atau untuk menjebak UAV sebelum mencapai targetnya, seperti yang telah dilakukan Ukraina.
Kiev sebelumnya merilis gambar UAV Lancet Rusia yang terperangkap dalam jaring yang dibuat tentara Ukraina untuk melindungi kendaraan militer, seperti senjata gerak sendiri dan tank.
Menurut Cenciotii, pesawat tempur dalam foto Fighter Bomber tampaknya adalah Su-27 yang dinonaktifkan, yang menunjukkan bahwa proyek tersebut masih dalam tahap pengujian dan mungkin dimodifikasi lebih lanjut sebelum digunakan di medan perang.
Ini adalah metode terbaru Rusia untuk melindungi peralatan militer dari UAV musuh. Citra satelit sebelumnya menunjukkan bahwa Moskow telah melapisi badan pesawat pengebom Tu-95 dan pesawat tempur Su-34 dengan ban, memberikan perlindungan tambahan bagi pesawat Rusia tersebut dari puing-puing ledakan UAV, sekaligus mempersulit deteksi mereka di malam hari.
Citra satelit menunjukkan sebuah pesawat yang dipenuhi ban di Pangkalan Udara Engles, Rusia, pada 28 Agustus. Foto: Maxar Technologies
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa menutupi ban tidak akan membantu menyembunyikan pesawat Rusia dari peralatan pengintaian Barat modern, melainkan hanya membuang-buang waktu saat memobilisasi mereka untuk misi, karena semua ban harus dilepas sebelum pesawat dapat lepas landas. Metode baru Rusia dalam memasang sangkar baja tidak akan memiliki kelemahan ini.
"Struktur anti-UAV Rusia yang baru bisa lebih efektif daripada metode ban," kata Cenciotii. "Pesawat dapat bergerak masuk dan keluar struktur seperti hanggar biasa, tanpa membuang waktu ekstra."
Rusia baru-baru ini mengalami sejumlah serangan pesawat tak berawak terhadap pangkalan militer di wilayahnya. Serangan pesawat tak berawak pada 30 Agustus tersebut menghancurkan empat pesawat angkut Il-76 di sebuah pangkalan udara di wilayah Pskov. Kepala intelijen militer Ukraina kemudian mengklaim bahwa agen mereka melakukan serangan tersebut dari dalam wilayah Rusia.
Pham Giang (Menurut Aviationist, Defense Express )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)