Rusia Raih Keuntungan Lebih, NATO Gelar Latihan Nuklir

Rusia terus memperoleh keuntungan

Analis DeepState melaporkan di Telegram pada 14 Oktober bahwa pasukan Rusia telah mendekati enam permukiman di wilayah Donetsk (Ukraina timur). "Musuh sedang mendekati Kalinovka, Chasov Yar, Grigoryevka, Ugledar, Olgovka, dan Kremnevoye (wilayah Kursk di Rusia), di Tsukurino, serta Zolotoy Niva," menurut DeepState.

Jalan mematikan tank Ukraina di wilayah Kursk

Dalam perkembangan lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada 14 Oktober bahwa mereka telah menguasai desa Levadne di Zaporizhzhia. Pernyataan ini muncul setelah Kyiv memperingatkan kemungkinan Rusia meningkatkan serangannya di provinsi Zaporizhzhia, selain operasinya di Donbas.

Namun, kepada The Kyiv Independent, Vladyslav Voloshyn, juru bicara Pasukan Bela Diri Ukraina Selatan, membantah bahwa Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran di wilayah tersebut. Menurutnya, Rusia hanya melakukan serangan darat lokal.

Prajurit Ukraina mengendarai tank di jalan di wilayah Donetsk pada 12 Oktober 2024.

Voloshyn mengatakan situasinya "cukup dinamis" dan kedua belah pihak dapat mengambil alih kembali inisiatif. Levadne adalah permukiman kecil di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, barat daya wilayah Donetsk. Dalam beberapa pekan terakhir, militer Rusia telah meningkatkan aktivitasnya di Zaporizhzhia, menurut Reuters.

Institut Studi Perang (ISW-USA) menyatakan bahwa tentara Rusia melanjutkan operasi ofensif di perbatasan Donetsk-Zaporozhzhia dan mencapai beberapa keberhasilan taktis. Namun, upaya ini terbatas, hanya menghasilkan beberapa keberhasilan taktis kecil.

Terkait situasi di Provinsi Kursk (Rusia), Ombudsman Rusia Tatyana Moskalkova mengatakan pada 14 Oktober bahwa sekitar 112.337 penduduk Kursk harus segera dievakuasi akibat konflik. Moskalkova mengatakan jumlah ini mencakup 12.328 orang yang telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara di seluruh Rusia dan sekitar 100.000 lainnya yang tinggal bersama kerabat dan teman.

Perkembangan UAV yang aneh dalam konflik Ukraina

Sebelumnya, Ukraina menyatakan akan mematuhi hukum humaniter internasional dalam berurusan dengan warga sipil Rusia di Provinsi Kursk, dan mengundang Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk "bergabung dalam upaya kemanusiaan". Kremlin menyebut langkah tersebut "provokatif".

Latihan NATO, Rusia bereaksi

NATO meluncurkan latihan nuklir Steadfast Noon pada 14 Oktober, yang melibatkan puluhan pesawat yang terbang di atas Eropa selatan. Latihan ini dilakukan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan bahwa Moskow akan mengubah doktrin nuklirnya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov di Moskow (Rusia) pada 9 Mei 2024

Pejabat NATO mengatakan jet tempur F-35A dan pesawat pengebom B-52 akan termasuk di antara sekitar 60 pesawat dari 13 negara yang ambil bagian dalam latihan yang diselenggarakan oleh Belgia dan Belanda.

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan dalam pernyataan NATO bahwa latihan tersebut merupakan uji penting terhadap pencegahan nuklir aliansi, dan mengirim pesan kepada musuh bahwa NATO akan membela semua sekutu.

Menanggapi latihan nuklir Steadfast Noon, Kremlin mengatakan pada tanggal 14 Oktober bahwa latihan nuklir tahunan NATO yang melibatkan pesawat militer yang mampu membawa senjata nuklir meningkatkan ketegangan di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Mantan Kepala Staf Umum Polandia mengancam akan menyerang kota Rusia

"Dalam konteks konflik di Ukraina, latihan semacam itu tentu saja hanya akan meningkatkan ketegangan," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Peskov juga menepis klaim kepala badan intelijen luar negeri Jerman, Bruno Kahl, yang mengatakan Rusia akan menyerang negara-negara NATO paling lambat akhir dekade ini.

"Rusia tidak pernah mengalihkan infrastruktur militernya ke NATO, melainkan selalu sebaliknya. Oleh karena itu, penilaian bahwa angkatan bersenjata Rusia menimbulkan bahaya bagi negara mana pun sepenuhnya salah, tidak logis, dan yang terpenting, bertentangan dengan seluruh proses historis yang mengarah pada konfrontasi yang kita alami bersama saat ini," tegas Peskov.

Ukraina desak Brasil tangkap Putin

Jaksa Agung Ukraina mengatakan pada tanggal 14 Oktober bahwa ada informasi intelijen bahwa Presiden Putin mungkin akan pergi ke Brasil untuk menghadiri pertemuan puncak G20 bulan depan, dan meminta negara itu untuk melaksanakan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 14 Oktober 2024

Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan kepada Reuters pada 14 Oktober: "Saya telah menerima informasi bahwa Presiden Rusia Putin mungkin akan menghadiri KTT G20 di Brasil pada bulan November. Saya ingin menegaskan kembali bahwa otoritas Brasil, sebagai negara anggota Statuta Roma, wajib menangkap Tuan Putin jika beliau datang ke negara ini."

Bapak Kostin menyampaikan harapannya agar Brazil, negara anggota ICC, melaksanakan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan pengadilan guna menegaskan kembali posisinya sebagai negara demokrasi dan negara yang taat hukum.

Apa kata Kremlin setelah informasi baru terungkap tentang hubungan Putin-Trump?

Menurut dua pejabat pemerintah Brasil, negara itu telah mengirim undangan kepada Presiden Putin untuk menghadiri pertemuan G20 pada tanggal 18-19 November di Rio de Janeiro, tetapi belum menerima tanggapan apa pun terhadap rencana pemimpin Rusia tersebut.

Sebelumnya, pada Maret 2023, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin dan komisioner presiden untuk hak-hak anak, Maria Lvova-Belova. ICC menuduh Putin dan Lvova-Belova berperan penting dalam program "transportasi ilegal" anak-anak dari Ukraina ke Rusia, dan menyebutnya sebagai "kejahatan perang".

Rusia bukan anggota ICC dan telah membantah tuduhan lembaga tersebut. Moskow juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk presiden ICC dan beberapa hakim sebagai tanggapan.

Sumber: https://thanhnien.vn/chien-su-ukraine-ngay-964-nga-gianh-them-loi-the-nato-tap-tran-hat-nhan-185241014213437482.htm