Pada tanggal 17 Juli, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengumumkan bahwa Moskow siap untuk mencari keseimbangan kepentingan guna menyelesaikan krisis saat ini di Ukraina, dengan menekankan perlunya mempertimbangkan realitas geostrategis baru di benua Eurasia.
Menteri Luar Negeri S. Lavrov menyampaikan pernyataan tersebut pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai kerja sama multilateral demi menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. Menurut Bapak S. Lavrov, ketika menyepakati jaminan dan perjanjian bersama, para pihak harus mempertimbangkan realitas geostrategis baru di benua Eurasia, di mana arsitektur keamanan kontinental yang benar-benar setara dan tak terpisahkan sedang terbentuk.
Bapak S. Lavrov menekankan bahwa Rusia siap mencari keseimbangan kepentingan untuk menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung di Ukraina. Diplomat Rusia tersebut juga menegaskan kembali bahwa untuk mengakhiri konflik di Ukraina, Moskow perlu menghilangkan ancaman dari Barat.
Pada hari yang sama, The New York Times melaporkan bahwa pemerintah Ukraina berencana untuk mengakhiri konflik dengan Rusia melalui negosiasi damai . Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa untuk menyelesaikan konflik, kehadiran perwakilan Rusia pada pertemuan puncak kedua mengenai Ukraina mendatang sangatlah penting. Menurut Zelensky, persiapan untuk acara ini akan selesai sebelum November.
Menurut kantor berita Rusia, RIA, pada 17 Juli, Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto, mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk menyelenggarakan putaran berikutnya KTT perdamaian Ukraina tahun ini. Agar konferensi ini sukses, partisipasi Ukraina dan Rusia perlu dipastikan. Balázs Orbán, penasihat politik Perdana Menteri Hongaria, mengatakan bahwa rencana perdamaian Perdana Menteri Viktor Orbán untuk menyelesaikan konflik di Ukraina telah diajukan untuk dibahas oleh semua pemimpin Uni Eropa (UE).
Budapest akan menggunakan seluruh kepemimpinannya di Uni Eropa untuk memfasilitasi perundingan damai dan mempertimbangkan inisiatif-inisiatif politik. Balázs mencatat bahwa Hongaria adalah satu-satunya negara yang memiliki informasi baru dan konkret tentang pihak-pihak yang berkonflik dan mediator-mediator terpenting. Jika Eropa serius memperjuangkan perdamaian, mereka dapat menyusun rencana yang "setidaknya berpeluang berhasil."
Sementara itu, Kiev telah mengangkat kemungkinan mengundang perwakilan Rusia ke konferensi perdamaian berikutnya. Ukraina menyatakan bahwa konferensi berikutnya akan membahas rencana yang disusun oleh kelompok kerja, yang mencakup puluhan negara. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan harapan bahwa pertemuan puncak tersebut akan meletakkan dasar bagi solusi yang "adil dan langgeng" dengan Moskow.
VIET ANH
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/nga-san-sang-giai-quyet-khung-hoang-ukraine-post749865.html
Komentar (0)